TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memaksimalkan upaya penanggulangan terorisme yang menyeluruh dan menyentuh tiap aspek kehidupan bermasyarakat dengan membangun sinergisitas dengan berbagai Kementerian dan Lembaga terkait secara intensif dan berkelanjutan sesuai tugas dan fungsi masing-masing instansi terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kali ini, BNPT menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai upaya bersama mendukung penguatan infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memerangi bahaya terorisme.
Sinergisitas antar kedua instansi ini tertuang pada Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani langsung oleh Kepala BNPT, Komjen. Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. dan Menteri PUPR, Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc., di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (22/4/2019).
Prosesi Penandatangan MoU ini bertepatan dengan momen pembukaan orientasi CPNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2018 dan pelepasan bagi PNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2017.
Orientasi ini diadakan dalam rangka mewujudkan aparatur Kementerian PUPR yang profesional dan memiliki integritas tinggi.
“Masalah terorisme ini tidak tiba-tiba di hulu namun ada masalah di hilir yang harus kita sentuh dan perbaiki. Dengan kerjasama ini maka kedepannya sinergisitas antara BNPT dan Kementrian PUPR akan dapat menyelesaikan masalah-masalah terorisme di hulu,” jelas Suhardi Alius.
Selain itu, mantan Sestama Lemhanas ini mengharapkan para ASN nantinya akan benar benar mengerti permasalahan dan tantangan dari dinamika global seiring berjalannya era kompetisi global. Anak muda juga harus memiliki nilai moral dan etika dan tidak boleh lupa dengan budaya bangsa Indonesia.
“Mereka-mereka inilah birokrat-birokrat yang akan mengawaki indonesia di masa depan, kalau mereka tidak mampu memiliki resilience atau daya tahan terhadap nilai-nilai yang tidak baik untuk negeri ini akan bahaya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Komjen Suhardi kembali menegaskan pentingnya saring sebelum sharing sehingga apa yang tersebar di dunia maya tidak terkontaminasi oleh hoax ataupun semacamnya.
Ia mengungkap bahwa, paham-paham negatif melihat dan memanfaatkan berbagai peluang untuk menyebarkan propagandanya terutama melalui media sosial di internet. Maka dari itu pentingnya pembekalan yang cukup agar ASN dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan memberikan treatment-treatment dengan apa yang menjadi panduan seperti idelogi bangsa dan hukum yang berlaku.
“BNPT siap terus membantu semua kementerian. Semua anak bangsa harus kita siapkan untuk menghadapi tantangan global. Kita tidak boleh tercerai berai dan terkoyak-koyak. Persatuan Indonesia adalah yang paling utama untuk negeri ini, karena mereka lah masa depan indonesia,” tutur Mantan Kapolda Jabar ini.