Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur, Gatot Sulaeman membantah kabar ketinggian air yang merendam di wilayah Condet, Kecamatan Kramat Jati mencapai empat meter.
Gatot mengatakan warga terpaksa mengungsi karena air merendam rumah mereka namun dia menyebut ketinggian air yang merendam wilayah Kecamatan Kramat Jati sejauh ini berkisar dua meter.
"Tidak ada, enggak sampai empat meter. Warga sudah diungsikan, ketinggian air di sana mencapai sekira dua meter. Anggota sudah di lokasi," kata Gatot di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019).
Sejak Kamis (26/4/2019) malam, Gatot menuturkan jajarannya telah bersiaga mengantisipasi air kiriman dari Bogor yang selalu menyebabkan Kali Ciliwung meluap.
Baca: Gubernur Anies Perintahkan Wali Kota Siaga di Wilayah Rawan Banjir
Pasalnya, di Jakarta Timur terdapat banyak permukiman warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung, yakni Kelurahan Balekambang, Cililitan, dan Kampung Melayu.
"Kita sudah antisipasi dari malam saat tahu ketinggian air di Bendungan Katulampa. Dari subuh kita sudah evakuasi warga, sampai sekarang anggota masih membantu warga," ujarnya.
Tak hanya Gatot, Kasi Ops Basarnas Jakarta, Made Oka, yang terlibat mengimbau warga agar siaga dan membantu evakuasi, membantah bila ketinggian air mencapai empat meter.
Baca: FOTO-FOTO: Banjir Kiriman Ciliwung di Bidara Cina
Menurutnya dari wilayah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur, ketinggian air yang merendam rumah warga tak sampai empat meter.
"Enggak ada yang empat meter, paling tinggi sekitar dua meter lebih. Ketinggian air di Ciliwung paling tinggi jam 10 tadi, sekarang sudah surut walaupun sedikit. Mudah-mudahan enggak hujan lagi," tutur Oka.
Oka menjelaskan banjir dapat digolongkan jadi tiga, yakni banjir akibat hujan lokal, banjir kiriman seperti yang terjadi sekarang, dan banjir akibat pasangnya air laut.
Dibantu relawan masyarakat dan aparat, Basarnas Jakarta mengevakuasi warga yang hendak mengungsi dengan perahu karet bagi warga dan mobil untuk membawa barang-barang.
"Untuk Basarnas Jakarta sendiri ada 35 personel. Tapi kita enggak sendiri, kita dibantu teman-teman lain untuk evakuasi warga. Yang didahulukan perempuan, anak, orangtua, dan orang yang lagi sakit," ucapnya.