Pilpres 2019

Cerita Iwan,Berhenti Jadi Sopir, Pilih Jadi Saksi Jokowi di TPS, Ingat Saat Anaknya Diselamatkan KJS

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iwan Mulyadi saat ditemui TribunJakarta.com di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (4/5/2019).
Iwan Mulyadi saat ditemui TribunJakarta.com di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (4/5/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi saksi Jokowi-Ma'ruf bagi Iwan Mulyadi adalah berkorban sekaligus membalas kebaikan kebijakan Jokowi sewaktu masih Gubernur DKI Jakarta.

Kerjaan sopir pribadi di Perumahan Permata Buana, Jakarta Barat, terpaksa ia lepas agar total mengawal perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Padahal, gaji sopir lebih besar dari apa yang ia dapat sebagai Koordinator Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf untuk Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Kebetulan saya koordinator saksi, jadi memantau saksi-saksi yang di wilayah Dapil 10 Jakarta," cerita Iwan khusus kepada TribunJakarta.com, Sabtu (4/5/2019).

Terhitung dua minggu gabung sebagai saksi, pria kelahiran Betawi ini masih kerja tapi merasa ada yang aneh.

Satu sisi bekerja tapi satu sisi harus all out menjadi saksi sehingga harus ada yang dikorbankan.

"Saya pribadi kalau mendukung seseorang orang dan memang dia komit untuk warga, amanah, konsisten, saya akan berjuang habis-habisan."

"Akhirnya saya bismillah. Saya berhenti sebagai sopir. Saya ngomong dengan adik bos saya. Saya bilang mau berjuang nih untuk Jokowi-Amin," terang dia.

Presiden terpilih dan Gubenur DKI Jakarta Jokowi menunjau pembangunan RSUD Buhdi Asih di Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (10/9/2014) RSUD Budi Asih yang bangunannya diperluas menjadi 8 lantai itu penambahan fasiltas berupa penambahan saran evakuasi pasien, dapur pasien, penambahan kapasitas rawat jalan, rawat inap, kamar operasi serta HCU/NICU dari 351 tempat tidur menjadi 506 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan penguna Kartu Jakarta Sehat(KJS). (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/henry lopulalan)

Alasan lainnya, Iwan menjadi saksi untuk memperjuangkan calegnya, yakni Ima Mahdiah dari PDI Perjuangan untuk Dapil Jakarta X.

Ima menjadi staf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Persinggungan Ima dengan Ahok panjang, dimulai sejak masih mahasiswa di Universitas Paramadina.

"Akhirnya saya berhenti tuh, saya enggak mikir lagi tuh keluarga bagaimana. Sebelumnya saya sudah ngomong dengan istri saya. Terserah ayah, insya Allah ke depannya kalau rezeki Allah sudah atur, kita bismillah sajalah kita berjuang untuk orang yang benar," kata Iwan.

Kesengsem gara-gara KJS

Ada ikatan batin yang cukup kuat Iwan dengan Jokowi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini