Seperti diketahui, sejak Selasa siang, gelombang massa aksi berdatangan ke Bawaslu menuntut pengusutan dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Massa datang dengan berbagai gelombang. Ada yang membentangkan spanduk dengan panjang sekitar 20 meter dengan tulisan “Lawan Pemilu Curang”.
Dan di sisi lain ada yang mengibarkan bendera merah putih.
Massa berkumpul di sepanjang jalur busway yang ada di depan Kantor Bawaslu.
Mereka dibatasi olek kawat berduri yang melingkar di depan Kantor Bawaslu dengan panjang sekitar 300 meter.
Sehingga membuat layanan bus Transjakarta dari Monas ke Bundaran HI maupun sebaliknya ditutup total.
Sementara itu Jalan MH Thamrin dari arah Bundaran HI ke Monas di depan Bawaslu RI ditutup total oleh pihak kepolisian.
Di sisi tersebut ratusan personil gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk menjaga kantor Bawaslu RI bersama sejumlah kendaraan lapis baja.
Akibat penutupan dan aksi unjuk rasa itu membuat lalu lintas di sekitar Kantor Bawaslu macet total.
Ribuan demonstran nampak menunaikan ibadah Shalat Isya di ruas jalan raya depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Selasa (21/5/2019).
Pantauan Tribunnews.com, shalat ini dilaksanakan secara berjemaah dengan dipimpin seorang imam yang berada tak jauh dari mobil komando berada.
Suara imam tersebut menggelegar lantaran dikumandangkan menggunakan toa yang terpasang di mobil komando.
Perempatan Jalan MH Thamrin tampak dipenuhi oleh lautan manusia yang menunaikan salatnya beralaskan tikar seadanya hingga sajadah yang memang telah dipersiapkan.
Demonstran tampak berdoa di tempat seadanya, lantaran berdoa dengan berdampingan motor yang tengah diparkir.