TRIBUNNEWS.COM - Aksi 22 Mei lalu menyisakan duka mendalam bagi sejumlah pedagang kecil, termasuk Suhama, pekerja di warung mi instan di dekat pos polisi Sabang yang habis dibakar para perusuh.
Ya, terbakarnya pos polisi Sabang dalam aksi 22 Mei membuat warung mi instan Suhama ikut ludes dilalap si jago merah.
Akibatnya, Suhama kini hanya bisa meratapi warung mi instan tempatnya bekerja tinggal menyisakan puing-puing pasca aksi 22 Mei.
Suhama adalah pekerja di warung mi instan yang letaknya berdempetan dengan pos polisi Sabang di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Tak sendiri, ia rupanya dibantu seorang rekannya bernama Ismail yang sehari-hari melayani petugas polisi yang menjadi langganannya.
Bertahun-tahun berjualan di daerah itu, Suhama mengaku warungnya selalu aman dari kericuhan.
Namun, malang tak dapat ditolak, mimpi buruknya pun menjadi kenyataan saat warungnya ludes terbakar.
Mengutip Kompas.com, Kamis (23/5/2019), Suhama mengatakan kejadian itu bersamaan dengan insiden terbakarnya pos polisi Sabang pada kericuhan Rabu malam (22/5/2019).