TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (Ormas MKGR), salah satu ormas pendiri Partai Golkar, berpandangan pencapaian Partai Golkar yang meraih 85 kursi DPR secara nasional merupakan prestasi yang luar biasa.
Hal itu diluar prediksi lembaga survei yang seja awal menyebut Partai Golkar akan mengalami penurunan suara yang sangat signifikan di Pemilu 2019.
"Pada Pileg 2019 ini, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto beserta seluruh kader Golkar telah bekerja keras dan mampu membuat Golkar bertahan pada posisi runner-up, tentu ini prestasi yang membanggakan yang harus diapresiasi. Walaupun kita tahu, Pak Airlangga hanya beberapa bulan saja memimpin Golkar setelah menerima estafet kepemimpinan dari Pak Novanto yang terlibat masalah hukum," kata Ketua Ormas MKGR DKI Jakarta Basri Baco kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Baca: Dewan Pakar Pastikan Tidak Ada Munaslub Golkar
Di samping itu, lanjut Basri, setelah melewati 2 kali pemilu yang tidak pernah menang di Pilpres, baru di Pemilu tahun 2019 ini, Partai Golkar berhasil mendukung calonnya yang unggul pada Pilpres 2019.
"Pak Airlangga bersama relawan dan kader Golkar seluruh Indonesia sukses menghantarkan Pak Joko Widodo menjadi presiden untuk kedua kalinya. Ini juga bagian dari keberhasilan Golkar yang dipimpin oleh Pak Airlangga," lanjutnya.
Menurut Basri, Pemilu 2024 merupakan pemilu kebangkitan Partai Golkar untuk kembali menjadi pemenang Pemilu.
Untuk itu Partai Golkar harus memiliki capres atau cawapres yang kuat dan mendapat kepercayaan rakyat.
"Untuk itu kepemimpinan Golkar ke depan tidak boleh coba-coba, harus yang sudah terbukti bisa menyelamatkan Golkar dari keterpurukan politik," ujarnya.
Basri juga menegaskan DPD Ormas MKGR Provinsi DKI Jakarta menolak upaya-upaya perpecahan di Partai Golkar yang didasarkan kepentingan sesaat dan menyatakan menolak usulan dilaksanakan Munaslub Golkar dan mendukung pelaksanaan Munas Golkar pada bulan Desember 2019 mendatang.
"DPD Ormas MKGR DKI Jakarta dengan segenap jajaran tetap mendukung Ketum Airlangga Hartarto menyelesaikan tugasnya sebagai Ketum dan mencalonkan kembali untuk memimpin Partai Golkar untuk 5 tahun ke depan," tegasnya.