TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga Kampung Prigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat, dihebohkan dengan pengakuan Winardi, seorang satpam yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Winardi yang juga menjadi pemimpin Ukhuwah Trisula Weda diketahui memiliki pengikut hingga 70 dari berbagai daerah.
Kompas.com berkesempatan mengunjungi kediaman Winardi yang sekaligus dijadikan padepokan atau markas perkumpulan Ukhuwah Trisula Weda.
Di depan rumah winardi tampak terpajang besar penjelasan dari Ukhuwah Trisula Weda.
Tampak satu meter dari depan rumahnya terdapat satu ruangan berukuran 2 X 3 meter bewarna hitam dan bercorak emas layaknya sebuah Kabah.
Bangunan ini sempat jadi perbincangan warga karena diyakini tempat tersebut sebagai tempat ritual perkumpulan yang dipimpin Winardi.
Baca: Satpam di Depok yang Mengaku Imam Mahdi Akhirnya Tobat dan Mengakui Kesalahan
Namun, ketika diizinkan masuk melihat keseluruhan, tempat tersebut memang terlihat seperti mushala pada umumnya. Lampu di dalam ruangan sedikit redup.
Selain itu, terdapat kamar mandi dan tempat wudhu di dalamnya.
Terdapat pula ruangan shalat beralaskan karpet dengan tembok bewarna merah muda dan dilengkapi beberapa hiasan kaligrafi.
Bangunan ini sempat jadi perbincangan warga karena diyakini tempat tersebut sebagai tempat ritual perkumpulan yang dipimpin Winardi.
Namun, ketika diizinkan masuk melihat keseluruhan, tempat tersebut memang terlihat seperti mushala pada umumnya.
Lampu di dalam ruangan sedikit redup.
Selain itu, terdapat kamar mandi dan tempat wudhu di dalamnya. Terrapat pula ruangan shalat beralaskan karpet dengan tembok bewarna merah muda dan dilengkapi beberapa hiasan kaligrafi.
Ia juga mengaku menyesal dan meminta ampunan (tobat).
"Tadi saya sudah sampaikan kegiatan saya ditutup. Saya tobat dan saya menyesal," ucap Winardi menyesali perbuatannya.
Winardi juga berjanji menutup kegiatannya dan mengubah warna cat mushala rumahnya yang awalnya dianggap sebagai tempat ritual, sebab warna dan bentuknya seperti kabah.
"Saya akan menutup kegiatan ini selamanya. Besok juga saya akan merubah cat mushala rumah saya agar masyarakat tidak salah sangka," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman, mengatakan hasil dari musyawarah atau tabayyun (konfirmasi) pihaknya bersama sejumlah ulama terhadap Winardi dan para muridnya, disepakati bahwa ajaran dan pengakuan dari Winardi menyesatkan.
Hal tersebut diungkapkannya merujuk pada penjelasan Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang dituliskan dalam tiga buku yang judulnya khusus berkaitan dengan Imam Mahdi.
"Orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar Winardi bertobat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan. Dan muridnya dapat meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran," ucap Dimyati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Penampakan Mushala seperti Kabah Milik Satpam yang Mengaku Imam Mahdi"'
Penulis : Cynthia Lova