Warga sekitar yang melihatnya marah-marah, hanya terdiam dan melanjutkan mencari barang-barang bekas dan besi-besi material bangunan yang masih tertanam di reruntuhan.
Suyanti terus menerus bertutur terkait pakaian sehari-hari hingga pakaian dalamnya yang hilang saat menjemur di bibir tanggul.
"Saya jemur-jemurin pakaian saya di kursi. Saya jejerain dekat tanggul. Ada juga saya nitip di perahu-perahu nelayan milik warga dan memang saya jemur di situ"
"Kesal saya pak, kondisi saya lagi lapar. Makan cuman sehari sekali. Semua di sini lagi susah pak. Sudahlah," ungkapnya.
Tak hanya Suyanti, warga lainnya, Murni (40) menerangkan hal yang sama dengan Suyanti.
"Emang iya pak. Pagi-pagi itu, ibu-ibu di sini setelah nyuci ya nyari makanan buat anak-anaknya. Ya pada sibuk masing-masing dah. Kan mana terkontrol kitanya pak kalau kondisinya begini"
"Jangankan baju ya pak, barang-barang rumah tangga kita aja yang ditaruh di kapal kadang takut ilang. Pemuda sama bapak-bapak sini kan sibuk mulung besi pak," keluhnya.
Dirinya mengaku hanya satu baju dan satu celana saja yang hilang, saat menjemur dekat reruntuhan bangunan.
Menurut dia, pakaian yang hilang tersebut milik suaminya yang saat itu juga tengah memulung besi-besi.
"Baju suami saya emang hilang pak, sama celananya juga. Kita di sini bertahan hidup dan gak mau pindah, eh malah begini kondisinya"
"Ya maklumin pak, warga di sini kondisinya pada kelaperan. Makanan juga sulit. Ya sulit karena pada enggak megang uang," ungkapnya.
Pengamen Curi Pakaian Dalam
Kejadian serupa, Agung Saputro (35), warga Kalipang Kecamatan Grogol Kediri nekat mencuri pakaian dalam perempuan.
Aksi itu dilakukan pria yang berprofesi sebagai pengamen ini di wilayah perumahan pringgodani Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar.