TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budaya pulang kampung atau biasa disebut mudik sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.
Mudik saat lebaran menjadi kebiasaan sebagian besar umat Islam di Indonesia.
Akibatnya jalan akan dipadati kendaraan yang disebabkan oleh arus mudik lebaran.
Masing-masing ingin sampai ke kampung halaman demi menikmati suasana lebaran.
Ada banyak alasan untuk mudik saat lebaran.
Baca: Guyonan Warganet Mudik Tahun Ini Tak Seru Lagi Karena Tak Ada Macet!
Mulai dari alasan ingin bertemu orangtua, ada juga yang ingin nostalgia dengan kampung di mana dia dilahirkan.
Seperti miisalnya saja Yoan Heru.
Pria ini setiap tahun pasti menyempatkan waktu untuk mudik dari Comal Pemalang ke Gubeng, Surabaya.
Semangat untuk pulang semakin membaja.
Apalagi dibarengi dengan niat dari dalam hati Yoan untuk bertemu dengan seorang ibu.
Tidak ada kendaraan mewah baginya untuk pulang ke Surabaya.
Hanya bermodalkan sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak dia membawa istri dan 3 anak menyusuri jalur Pantura sampai tiba di Surabaya.
Jadi motor tua itu dinaiki oleh 5 orang.
Sedianya Yoan memiliki 4 anak.