Menurut Daryono, tidak ada anak-anak yang terjepit di atap saat itu karena mereka langsung turun.
Mereka memang berisiko terjepit dan hal lain yang dapat membahayakan jika tetap berada di atap bus.
Daryono juga menceritakan, pengemudi bus tidak diberikan upah sepeser pun meski telah mengantarkan sekelompok pemuda itu ke sejumlah titik di Jakarta.
“Tidak dikasih apa-apa,” ujarnya.
Menurut Daryono, atap bus Transjabodetabek itu mengalami kerusakan. “Kalau tidak salah, ya karena banyak orang yang duduki, atap itu jadi ambles gitu,” ucapnya.
Reaksi Anies
Sopir bus jadi penanggung jawab Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, atas kejadian tersebut, pengemudi bus menjadi pihak yang bertanggung jawab.
Sebab, pengemudi mau membawa segerombolan remaja itu di atap busnya.
“Sebenarnya itu tidak boleh, makanya harus ada aturan pemberian sanksi kepada penanggung jawabnya. Penanggung jawab bus itu kan pengemudi atau sopir bus,” ucap Anies, Rabu (5/6/2019).
Ia mengatakan, pihaknya berencana membuat aturan sanksi pada pengemudi yang membawa warga di atap bus.
“Ini berlaku seterusnya (tidak hanya takbiran), kan kita kadang-kadang lihat ya masyarakat sering naik di atas bus kalau ada acara-acara. Ini akan berisiko sekali, kalau sudah aturan ya tidak ada waktu hanya untuk event tertentu, pasti untuk semuanya,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Viral Remaja Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek"
Penulis : Cynthia Lova