Setibanya di lokasi, ia sangat yakin bahwa mayat tersebut merupakan anaknya yang hilang tenggelam pada Minggu (16/6/2019) lalu.
Sebab, setelah melihat mayat tersebut, ia meyakini bahwa itu adalah anaknya. “Itu anak saya. Dari celana, itu celana anak saya. Tinggi badannya sama. Dari rambut udah kelihatan. Saya yakin itu anak saya, batin saya udah yakin,” beber Siti.
Namun demikian, untuk memastikan apakah mayat itu AK atau bukan, tim SAR gabungan akan membawanya ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, guna dilakukan tes DNA.
“Sekarang, katanya, tes DNA dulu. Itu bapak dan kakaknya ikut ke RSCM. Belum tahu berapa lama,” cetus Siti.
Sebelumnya, dua remaja laki-laki, AR (12) dan AK (14) tenggelam setelah terseret ombak di perairan sisi timur Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (16/6/2019).
AR ditemukan meninggal dunia seusai ditemukan temannya pada saat itu juga.
Sedangkan AK hilang, hingga akhirnya dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Keluarga AR (12) kemudian mendatangi lokasi kejadian, lalu menaburkan bunga di pinggir perairan tersebut.
Keluarga AR tiba di lokasi dengan membawa bunga yang dibungkus dalam dua plastik.
Mereka datang bersama teman-teman korban dan tetangga, lalu berjalan menuju tepian pantai.
Mereka sejenak tampak memandangi lautan serta menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan.
Tidak lama setelahnya, keluarga lalu melakukan prosesi tabur bunga di lokasi kejadian.
Tante korban, Cindy, mengatakan prosesi tabur bunga itu sekaligus untuk mendoakan korban tenggelam lainnya, AK (14), yang belum juga ditemukan.
Keluarga berinisiatif ke lokasi juga dikarenakan penasaran dengan kondisi perairan itu.