Menunggu melanjutkan studinya ke jenjang sarjana, sementara Amelia bekerja sebagai karyawan di PT Pou Yuen, pabrik sepatu di Cianjur.
"Dia anak yang sholehah, baik dan cerdas," imbuh Gunalan.
Kehabisan oksigen
Dokter forensik RSUD R Syamsudin, Nurul Aida Fatia menemukan luka memar dan lecet setelah mengautopsi jenazah Amelia sejak pukul 19.30 WIB hingga 22.30 WIB.
"Luka memar dan lecet, terutama di wajah dan tangan. Kalau luka memar dan luka lecet pasti akibar kekerasan tumpul," beber Aida pada Senin malam.
Kekerasan akibat tumpul di wajah dan sekitar rahang itu terkesan pada saat pemeriksaan, jenazah itu kekurangan oksigen.
Dia tidak mengetahui apakah korban dibekap atau tidak oleh pelaku.
Sementara hasil pemeriksaan di sekitar alat kelamin korban sejak dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah ditemukan banyak darah, terkesan darah menstruasi.
"Tapi nanti menunggu hasil laboratorium, untuk mengetahui darah itu darah menstruasi atau bukan. Kemudian adakah kecurigaan persetubuhan," ujarnya.
Dikenal anak soleh
Suasana duka mengiringi keluarga dan warga ketika menyambut kedatangan jenazah Amelia di rumah duka pada Selasa (23/7/2019) dini hari.
Jenazah Amelia dibawa dengan mobil ambulans dan dengan pengawalan aparat kepolisian dari Polres Sukabumi Kota. Keluarga baru menguburkan jenazah Amelia pada Selasa pagi.
Enang dan istrinya berusaha tegar menghadapi anak kesayangannya pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Keluarga belum tahu persis penyebab kematian putrinya, namun dari informasi diduga meninggal akibat penganiayaan.