News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Brigadir RT Ternyata Paman dari Pelaku Tawuran yang Diamankan Bripka RE

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah), Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (kiri) dan Anjak Madya Divisi Humas Polri AKBP Muhammad Iqbal Alkudusi (kanan) memberikan keterangan pers pengungkapan kasus tindak pidana terorisme di Divhumas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019). Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri berhasil meringkus seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumatera Selatan bernama Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi di Padang, Sumatera Selatan pada 18 Juli 2019 lalu yang merupakan salah satu bendahara JAD Indonesia yang bertugas mengatur pergerakan keuangan JAD. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigardir RT ternyata masih memiliki hubungan darah dengan pelaku tawuran bernama Fahrul yang diamankan oleh Bripka RE. 

Diketahui, Bripka RE langsung tewas pasca ditembak hingga tujuh kali oleh Brigardir RT di Polsek Cimanggis, Kamis (25/7/2019) malam.

Keduanya diduga sempat cekcok sebelum terjadinya penembakan. 

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan Brigardir RT adalah paman dari Fahrul.

Fahrul sendiri diamankan dengan membawa celurit oleh Bripka RE dan dibawa ke Polsek Cimanggis. 

"Sekali lagi jadi catatan, pelaku atas nama Brigadir RT ini merupakan paman dari saudara Fahrul yang diamankan oleh Bripka RE tersebut," ujar Asep di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019). 

Baca: Salah Paham Ditengarai Jadi Penyebab Polisi Tembak Polisi di Depok

Baca: Suasana Mencekam di Polsek Cimanggis Usai Insiden Polisi Tembak Polisi, Dipicu Pelaku Tawuran

Ia mengatakan kemungkinan emosi pelaku tengah memuncak sesaat sebelum penembakan terjadi.

Terutama karena permintaan Brigardir RT kepada Bripka RE ditolak. 

Brigadir RT diketahui meminta agar Fahrul dibina oleh keluarga kepada Bripka RE.

Namun permintaan itu ditolak oleh korban. 

"Saya kira pada tingkat emosi, orang tentu kan cara pengendaliannya berbeda-beda. Mungkin pada saat itu sangat memuncak marahnya begitu ditolak permintaan itu. Mungkin juga karena dia mendampingi saudaranya (yaitu) Zulkarnaen orang tua Fahrul itu, kemudian ada ketersinggungan," kata dia. 

 Lebih lanjut, saat ini Brigardir RT disebut Asep tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saat ini yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan di PMJ," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, nyawa Bripka RE harus melayang pasca ditembak tujuh kali oleh sesama personel polisi yakni Brigardir RT. 

Namun, sebelum penembakan terjadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa Bripka RE sempat mengamankan pelaku tawuran, Kamis (25/7). 

"Telah terjadi penembakan terhadap anggota Polri di ruangan SPK Polsek Cimanggis. Awal mula kejadian korban Bripka RE mengamankan pelaku tawuran FZ Ke Polsek Cimanggis," ujar Argo, Jumat (26/7/2019).

Setelah pengamanan itu, orang tua pelaku tawuran bernama Zulkarnaen bersama Brigardir RT datang menghampiri Bripka RE.

Saat itu, Brigadir RT meminta agar FZ dapat dibina oleh orang tuanya. 

"Namun Bripka RE langsung menjawab bahwa proses sedang berjalan dengan nada agak keras bicaranya, sehingga membuat Brigadir RT emosi karena tidak terima," jelas Argo.

Brigardir RT kemudian melakukan penembakan tujuh kali kepada Bripka RE hingga tewas di tempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini