TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencananya sebanyak 300 bus TransJakarta milik PT Adi Tehnik Equipindo yang terbengkalai di lahan kawasan Bogor bakal dilelang.
Tim kurator PT Adi Tehnik Equipindo, Bontor L Tobing mengatakan bus-bus tersebut telah memasuki tahap prosedur lelang.
Baca: Anies Baswedan Temui BPK Bahas soal Mangkraknya Ratusan Bus TransJakarta
"Lelangnya pelaksanaanya di KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), pokoknya prosedur lelang sudah dilakukan melalui KPKNL Bogor" ungkap Bontor saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Kamis (1/8/2019).
Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa bus-bus yang terbengkalai itu menjadi sasaran pencurian. Namun Bontor membantah hal tersebut.
"(Lahan) itu dijaga, ada dua orang shift-shiftan. Orang engga bebas untuk masuk ke situ, tugas kami menjaga budel tersebut sampai budel itu dilelang" kata Bontor.
Ia juga menjelaskan kondisi bus banyak yang sudah rusak sebelum diparkir di Dramaga.
Kerusakannya pun beragam, ada yang pintunya tidak bisa ditutup, kaca jendela pecah, hingga barang-barang interior yang rusak.
Namun dari 300 bus, hanya 109 unit yang merupakan milik PT Adi Tehnik Equipindo.
Sisanya berasal dari dua perusahaan lain yang tidak bisa disebutkan namanya.
Bontor meminjam lahan tersebut dari seorang relasinya.
Saat pertama kali hanya PT Adi Tehnik Equipindo saja yang menempati, namun dua perusahaan lain turut memarkirkan busnya di lahan tersebut.
Bontor tidak bisa memastikan apakah dengan lelang tersebut PT Adi Tehnik Equipindo bisa membayar seluruh tagihannya.
Karena nilai aset yang dilelang akan dinilai terlebih dahulu oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Apabila saat lelang bus tersebut tidak bisa melunasi seluruh tagihan, maka hasil lelang akan dibagi sesuai persentase tagihan per masing-masing kreditur.
Baca: Penjelasan TransJakarta soal Ratusan Bus Mangkrak : Itu Milik Pemenang Lelang Tahun 2013
Dalam hukum, mekanisme ini disebut dengan prorata.
"Karena kan (hasil lelang) bisa kurang bisa lebih, kalo kurang akan dibagikan kepada kreditur berdasarkan persentase tagihannya. Prorata itu istilahnya" jelas Bontor.
Latar belakang
Baca: Ini Dia Pemilik 300 Bus Berlabel Transjakarta Terbengkalai di Bogor, Bukan Milik PT Transjakarta
Diberitakan sebelumnya, ratusan bus berlabel Transjakarta 'terkubur' di sebuah lahan di Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Bus-bus disana terbengkalai, bodinya usang dan berkarat.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan ratusan bus Transjakarta tersebut bukan milik Pemprov DKI Jakarta ataupun PT Transportasi Jakarta, melainkan hanya bagian dari pengadaan tahun 2013.
Pengadaan bus pada tahun 2013 itu tersandung masalah sehingga kontraknya pun dibatalkan seblum bus itu sempat digunakan.
Sementara perusahaan yang terlibat pun banyak yang pailit, termasuk PT Adi Teknik Equipindo.
"Tidak sempat ya. Tidak digunakan," ujar Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/7/2019).
Baca: Ratusan Bus Berlabel Transjakarta Terbengkalai di Lahan Kosong di Dramaga Bogor
Menurut Syafrin, bus-bus transjakarta di Dramaga itu merupakan bus baru.
Bus itu belum diserahkan kepada Pemprov DKI karena saat itu perusahaan penyedia bus, baru menerima uang muka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 300 Bus Transjakarta yang Terbengkalai di Bogor Akan Dilelang