TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Prosesi latihan Paskibraka Tangerang Selatan masih digelar pada Selasa (6/8/2019) setelah kematian Aurellia Quratu Aini (16).
Prosesi latihan diadakan di depan halaman Kantor Dukcapil, Jalan Raya Serpong, Cilenggang, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Baca: KPAI Surati Wali Kota Tangsel Investigasi Kematian Mendadak Aurel, Anggota Paskibraka Tangsel
Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya, Aurel yang merupakan siswi kelas XI MIPA 3 SMA Al Azhar BSD tewas mendadak. Gadis berusia 16 tahun ini meninggal dunia diduga akibat dipersekusi oleh seniornya di Paskibraka.
Aurel didaulat sebagai pembawa baki bendera untuk upacara HUT RI ke- 74 di tingkat Kota Tangerang Selatan.
Baca: Polisi Periksa Pelatih Paskibraka Terkait Kematian Aurel
Pantauan Warta Kota di lokasi, rekan - rekan Aurel ini tampak gigih mengikuti proses latihan. Mereka baris berbaris di lapangan luas dengan menggunakan kaos merah dan trening hitam seragam.
Anggota Paskibraka tersebut dilatih oleh jajaran TNI terlihat semangat. Mereka pun tampak ceria mengikuti latihan.
Baca: Orangtua Tolak Autopsi Jasad Aurel, Paskibraka yang Meninggal: Kami Tak Mungkin Mau Sakiti Jasadnya
Suasana terasa cair. Hubungan anggota Paskibraka dengan pelatih juga terlihat akrab.
Kendati demikian fakta baru perlahan - lahan mulai terungkap. Salah seorang anggota Paskibraka perempuan membeberkan mengenai perlakukan oknum seniornya di Paskibraka. Ia meminta agar namanya tak disebut dalam pemberitaan.
"Ada luka lebam karena disuruh push up dengan tangan mengepal oleh senior," ujarnya saat dijumpai Warta Kota di Jalan Raya Serpong, Cilenggang, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan, Selasa (6/8/2019).
Sejumlah anggota Paskibraka perempuan lainnya juga mengalami hal serupa. Pengamatan Warta Kota, tampak jelas luka - luka bekas lebam di tangan anak - anak ini.
"Semuanya juga sama disuruh push up tangannya mengepal, jadinya ada bekas luka ini," ucapnya.
Anggota Paskibraka yang dimaksud juga membeberkan terkait tekanan oknum senior tersebut kepada para anggota Paskibraka Tangerang. Dengan melakukan teror psikis yang diberikan. "Dimarah - marahin, buku diary juga pada disobek," kata dia.
Bahkan mereka pun mendapatkan perlakukan yang tak mengenakan dari para oknum senior itu. Yaitu harus menghabiskan kulit jeruk dalam satu buah.
"Disuruh makan kulit jeruk sampai habis," ungkapnya.
Baca: Polisi Australia Amankan 200 Kg Sabu dari Penumpang Pesawat
Ia dan rekan - rekan pun mengaku sangat tertekan. Dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Terlebih telah menelan korban yakni Aurel.
"Iya sedih dia (Aurel) sudah tidak ada. Nanti posisi pembawa baki kosong, diisi sama tim cadangan barisan kedua," tuturnya.
Anggota Paskibraka lainnya juga mengaku sangat terpukul dengan kepergian Aurel. Dirinya merasa kehilangan lantaran kerap bersama - sama dalam latihan.
"Tadinya ada 50 anggota, sekarang jadi 49 orang setelah Aurel meninggal. Memang sebenarnya lebih enak dilatih oleh kakak TNI di lapangan. Disipin tapi juga ceria bisa ketawa - tawa," ungkap anggota Paskibraka lainnya. Ia juga meminta agar namanya tak disebut.
Baca: Keluarga Paskibraka Tangsel yang Tewas Tak Tempuh Jalur Hukum, Inilah Alasannya
Di lokasi latihan juga disediakan tim medis dari Dinas Kesehatan Tangsel. Mereka melakukan cek kesehatan setelah anak - anak selesai latihan.
"Tes kesehatan pukul 16.00 habis anak - anak latihan. Kami selalu berjaga di lokasi dan menyiapkan ambulans. Anak - anak dites kesehatannya mulai dari tensi darah, suhu tubuh dan juga pencernaannya," papar satu dari petugas medis di lokasi.
(Wartakotalive/Andika Panduwinata)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sertu Appoulo Lihat Tangan Aurel Lebam karena Dipaksa Seniornya Push Up Dengan Tangan Mengepal,