TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Polisi menyatakan belum temukan tanda kekerasan yang diterima Aurellia Qurantu Aini alias Aurel (16) selama jalani pelatihan paskibraka.
Diketahui, Aurel merupakan calon Paskibraka (Capaska) dari SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong yang meninggal pada masa pelatihan.
"Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan, keterangan sudah kita rangkaikan semua. Kita belum menemukan adanya aksi penganiayaan atau tindakan kekerasan yang dialami oleh almarhum," kata Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ferdy Irawan.
Keterangan orang tua Aurel yang pernah diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, mengatakan bahwa selama pelatihan, Aurel pernah mengalami kontak fisik seperti tamparan dan cubitan.
Terlebih, Aurel juga disebut pernah disuruh makan jeruk beserta kulitnya saat pelatihan.
Namun Ferdy menjelaskan, pihaknya tidak mendengar keterangan itu saat melakukan penyelidikan.
Ia memaparkan, para Capaska hanya diberikan materi pelatihan fisik seperti push up, lari dan squat jump.
"Tindakan untuk meningkatkan disiplin itu dilakukan oleh pelatih dari PPI, dalam rangka meningkatkan ketahanan fisik. Seperti melaksanakan lari, push up, dan pembinaan fisik lainnya, seperti push up, lari, kemudian, ada juga beberapa yang diperintahkan untuk squat jump," paparnya.
• PPSU Ancol Kesal Warga Buang Jeroan Hewan Kurban ke Kali: Bikin Rusak Kampung Gua, Bau Banget
• Demi Tingkatkan Kapasitas Lulusan SMK, British Council & HSBC Gelar Program Career Day
Ferdy kembali menegaskan, pemberitaan yang beredar selama ini yang disebutnya seolah-olah menyebut penyebab kematian Aurel karena kekerasan, tidak sesuai dengan hasil penyelidikannya.
"Artinya, belum kita temukan adanya keterangan dari saksi-saksi yang menyatakan adanya tindakan penganiayaan terhadap siswi atau almarhun ini," jelasnya.
Pemkot Tangsel Undang Orang Tua Aurel Mediasi
Orang tua Aurellia Qurratu Aini (Aurel) diundang Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany untuk datang ke kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Selasa (13/8/2019).
Di kantor Pemkot, tidak hanya Wali Kota dan orang tua Aurel, melainkan hadir juga Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, Pemerhati Anak, Kak Seto, perwakilan Dispora, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel dan pelatih militer Paskibraka.
Saat ditanya tujuan dari pertemuan tersebut, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyebut ada mediasi.