"Pin dikasih ke semua anggota dan tidak dikembalikan (jadi milik) bukan inventaris Pemda DKI. Dipakai setiap hari juga boleh," tuturnya.
Berdasarkan hasil penelusuran Tribunnews.com pada situs logammulia.com, logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dijual seharga Rp749.000 /gram pada perdagangan Selasa (20/8/2019).
Sementara harga buyback atau pembelian kembali dihargai Rp678.000/gram.
Harga ini sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.
Sedangkan penelusuran di situs e-commerce terkemuka Indonesia, sebuah replika pin emas berlambang DPRD DKI dijual jauh lebih murah, hanya Rp195 ribu per buah.
Pin magnet yang dijual, berdiameter 3,5 cm, terbuat dari logam kuningan, dengan sepuh emas.
Meski banyak menuai kontroversi dan pro kontra dari berbagai pihak, DPRD DKI kemungkinan akan mengesahkan anggaran pin emas.
Sebab hal itu sejatinya adalah regulasi yang dilakukan setiap pergantian periode anggota dewan.
Untuk lebih lanjut, berikut penampakan wujud asli pin emas DPRD DKI milik Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI, Taufiqurrahman.
Respons PSI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak pengadaan pin emas senilai Rp 1,3 miliar untuk anggota DPRD DKI terpilih.
Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest menyebut, lebih memilih membeli replika pin DPRD DKI dari online shop.
Apalagi harganya cukup terjangkau dan mudah didapat.
Langkah ini mereka ambil sebagai bentuk nyata PSI menolak menghambur-hamburkan uang negara.
Baca: Polisi: Aksi Unjuk Rasa di Papua Berlangsung Aman
Baca: Ikut Lomba 17 Agustusan, Sikap Krisdayanti saat Pegang Kepala Dua Pegawainya Tuai Perbincangan
Baca: VIRAL Cerita Netizen yang Uang Simpanannya Dimakan Rayap, Begini Nasibnya setelah Dibawa ke BI
Baca: Maybank Indonesia akan Promosi Aplikasi Banking M2U Saat Maybank Marathon 2019