News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Pria di Tangerang Gantung Diri karena Tak Mampu Bayar Cicilan Motor Rp 2 Juta

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gantung diri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bernama Matridy (31) ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di kawasan Tangerang Selatan pada Senin (26/8/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut korban ditemukan tewas pertama kali ditemukan oleh istrinya.

"Menurut keterangan saksi mendengar suara teriakan langsung datang ke TKP melihat korban sudah dalam posisi tergantung di dapur. Korban menggunakan seprai untuk gantung diri," ujar Argo dalam keterangannya, Rabu (28/8/2019).

Pihak kepolisian menduga korban bunuh diri karena tidak sanggup membayar cicilan kreditan motor.

"Korban diduga putus ssa karena tidak bisa membayar cicilan motor yang sudah jatuh tempo," tutur Argo.

Baca: Pupung, Pria yang Dibakar Istrinya di Dalam Mobil Dikenal sebagai Relawan Jokowi di Pilpres 2019

Baca: Seorang Ibu di Depok Tewas Gantung Diri di Pohon

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharam Wibisono mengatakan korban tidak mampu membayar utang cicilan motor karena korban tidak bekerja.

Hal ini membuat korban putus asa hingga membuat korban memutuskan untuk bunuh diri.

"Korban diduga putus asa karena tidak bisa membayar cicilan sepeda motor yang sudah jatuh tempo sebesar Rp 2 juta. Almarhum ini tidak bekerja," ungkap Muharam.

Sementara itu, pihak keluarga korban juga sudah tidak mempermasalahkan kematian korban.

Istri korban juga tidak mau jenazah korban di otopsi dan ingin segera dimakamkan.

Gantung diri penyakit menular?

Psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto mengatakan, definisi menular tidaklah tepat digunakan untuk peristiwa bunuh diri.
Menular, lanjut dia, lebih tepat dipakai untuk perpindahan virus penyebab penyakit dari satu manusia ke manusia lainnya.

“Bunuh diri itu bukan menular. Orang sering bilang bunuh diri menular, tapi itu tidak cocok. Tepatnya, membuat orang lain memiliki ide yang sama,” kata Kasandra saat dihubungi pada hari Jumat (21/7/2017) seperti dikutip dari artikel Kompas.com "Benarkah Bunuh Diri Bisa Menular? Psikolog Ini Menjawabnya".

Kasandra menuturkan, bunuh diri terkait dengan depresi. Selain itu, bunuh diri juga ditenggarai dengan kondisi genetis yang dibawa dari kedua orang tua dan lingkungan sosial.

“Orang-orang depresi itu diduga ada kaitannya dengan rendahnya dopamin, adrenalin, dan ketidakseimbangan serotonin. Lalu, ada juga kadar zinc dalam darah yang rendah,” ucap Kasandra.

Menurut Kasandra, indikasi depresi terjadi saat seseorang lebih memilih menyendiri dan tidak melakukan apapun.

Termasuk tidak ingin bertemu dengan orang lain hingga tidak ingin makan.

Pada tahap ini, seseorang merasa tidak bahagia dan perasaan menjadi seseorang yang sia-sia membekas di dalam otak hingga suatu rangsangan dari luar dapat mencetuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Rangsangan itu bisa datang dalam beragam bentuk seperti film, musik, dan berita.

Untuk berita kematian Bennington misalnya, Kasandra menganjurkan kepada pasiennya untuk tidak terlalu banyak menonton televisi atau membaca berita terkait hal itu.

“Film, lagu, berita, itu harus hati-hati karena itu sangat memberikan ide bagi orang yang sedang bersedih. Kalau didengarkan terus oleh orang yang sedang sedih, (lagu itu) malah bisa jadi pemicu,” ujar Kasandra.

Dia pun mengakui bahwa ada salah satu pasiennya yang membaca berita kematian Bennington kemudian menjadi terngiang dan terinspirasi, hingga sempar terpikir untuk bunuh diri.

"Saya sarankan jangan banyak baca, jadi lebih baik mengerjakan hal-hal lain. Jangan buka Facebook juga,” lanjut Kasandra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini