TRIBUNNEWS.COM - Terungkap pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak kandungnya, M Adi Pradana alis Dana (24) telah direncanakan oleh AK.
AK merupakan otak pembunuhan sekaligus istri muda Pupung Sadili.
AK (45) melaksanakan pembunuhan dibantu oleh anak kandung dari suami sebelumnya, Geovanni Kelvin (25) dan empat pembunuh bayaran.
Rupanya saat akan mengeksekusi Pupung Sadili, sang istri muda membawa serta anak mereka yang masih balita.
Hal tersebut berawal ketika empat eksekutor berkumpul di sebuah apartemen di Kalibata untuk menggelar rencana pembunuhan Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa saat itu AK menjemput para eksekutor sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Edi Chandra pada 23 Agustus 2019.
Para eksekutor atau pembunuh bayaran ini kemudian dibawa oleh AK ke rumah korban di Lebak Bulus.
"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," terang Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (29/8/2019).
Agar balita yang merupakam anak dari AK ini tidak tahu siapa yang dijemput, AK mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.
"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.