Simak beberapa berita terbaru soal kasus ART yang tewas digigit anjing majikannya. Ibu Bima Aryo akan diperiksa polisi, hingga kondisi terkini dan nasib anjing.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyelidikan terkait kasus tewasnya asisten rumah tangga (ART) bernama Yayan karena digigit anjing majikan, terus berlanjut.
Besok, ibunda presenter Bima Aryo akan menjalani pemeriksaan, Kamis (5/9/2019) besok.
Selain itu, nasib anjing Malinois Belgian bernama Sparta juga akan ditentukan 14 hari kemudian.
Diketahui, ART bernama Yayan (35) tewas setelah diduga diterkam oleh seekor anjing berjenis Milanois Belgian, di rumah majikannya, Jalan Langgar RT 4 RW 4 No. 41, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
Korban mengalami alami luka cakar dan gigitan pada bagian leher, dada, beserta punggung.
Baca: 7 Artis Punya Koleksi Anjing Kesayangan, Milik Bima Aryo Pernah Terkam ART hingga Tewas
Baca: Polisi Pastikan Kasus Pembantu Rumah Tangga Tewas Digigit Anjing Bima Aryo Tetap Berjalan
Korban langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, tapi meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Kini, ketiga anjing milik Bima sudah dibawa oleh Petugas Sudin KPKP Jakarta Timur guna observasi agar mengetahui anjing mana yang menggigit Yayan.
Sekaligus mengetahui apakah anjing tersebut mengidap rabies atau tidak.
Berikut berita terbaru soal kasus ART yang tewas digigit anjing majikannya yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Ibunda Bima Aryo akan diperiksa
Ibunda presenter Bima Aryo, TD (72), akan menjalani pemeriksaan di Polsek Cipayung terkait kasus tewasnya Yayan yang diterkam anjing.
Demikian dikatakan Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid, dikutip dari Kompas.com.
"Rencana besok, pemilik anjing mau datang. Ibunya (diperiksa), kalau Bima nanti saya tanyakan ke penyidik," kata Abdul saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/9/2019).
Baca: Kasus Anjing Serang ART: Hidup Mati Sparta Ditentukan 14 Hari dan Pesan Khusus Bima Aryo
Baca: Nasib Anjing yang Terkam ART Seusai Diobservasi, Bisa Kembali ke Pemilik Bima Aryo? Ini Kata Petugas
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian diketahui, TD yang menyuruh Yayan untuk membuka kandang anjing Malinois Belgian bernama Sparta.
Berawal dari itu, Yayang diterkam anjing tersebut hingga tewas di RS Polri Kramat Jati.
Abdul menambahkan, sejauh ini polisi sudah memeriksa lima orang.
"Sementara sudah 5 orang yang diambil keterangannya. Bapaknya (Bima), saudaranya Bima, pembantu perempuan, anak korban, suami korban," ujar Abdul.
2. Nasib Sparta ditentukan 14 hari lagi
Kematian Yayan (35) membuat anjing malinois belgian bernama Sparta dievakuasi oleh Dinas KPKP Jakarta Timur.
Kini, Sparta tengah menjalani observasi rabies di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, Ragunan, Jakarta Selatan.
Sehingga, dalam waktu 14 hari dokter akan memutuskan nasib Sparta.
Jika setelah melewati waktu yang ditentukan anjing itu mati, maka dipastikan mengidap rabies.
"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," kata dr Onie, staf Puskeswan.
"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.
Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.
"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie, dikutip dari Tribun Jakarta.
3. Kondisi terbaru Sparta
Saat ini, dua anjing milik Bima Aryo menjalani proses observasi di Balai Kesehatan Hewan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kondisi kedua anjing itu sehat.
"Sekarang sih sehat-sehat saja ya, tapi memang kan dia hewan agresif jadi kita lewat pun langsung mau menyerang," ujar Onie, dikuti dari Kompas.com.
Selain itu, proses observasi tersebut akan menentukan apakah anjing tersebut mengidap rabies atau tidak.
Jika tidak terbukti idap rabies, dua anjing tersebut akan diserahkan ke kepolisian.
"Kalau ini ranahnya sudah polisi jadi kami kembalikan ke polisi. Karena kan berkaitan dengan kasus pembunuhan. Sebenarnya bisa saja dibalikin ke pemiliknya," kata dia.
Onie mengatakan, tidak ada perawatan khusus terhadap anjing milik Bima selama menjalani observasi.
"Kami cuma kasih makan, minum, bersihin kandang. Tidak boleh ada perlakuan apapun."
"Karena hewan ini menggigit, hewan penular rabies baik itu kucing, anjing, atau monyet itu tidak boleh ada perlakuan," ucap Onie, dikutip dari Kompas.com.
4. Pesan khusus Bima Aryo
Bima Aryo pun memberikan pesan khusus kepada perawat anjing di Puskeswan Ragunan.
Makan dan minum, misalnya.
Menurut dr Onie, hanya pemilik yang sudah mengenal Sparta dan Anubis yang boleh memberikan makan dan minum.
Sparta dikenal sebagai anjing pemburu yang agresif dan hanya menuruti perintah majikannya.
"Sparta agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi," kata dr Onie.
Nantinya, jelas dr Onie, Bima Aryo akan datang setiap hari ke Puskeswan Ragunan selama Sparta dan Anubis menjalani masa observasi.
"Pemilik juga titip pesan jangan ada yang masuk ke kandangnya Sparta selain dia, karena takut kejadian kemarin terulang lagi," ujarnya.
Pesan khusus Bima Aryo ini cukup beralasan, agar tidak ada lagi yang menjadi korban Sparta.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Walda Marison/Dean Pahrevi) (TribunJakarta/Annas Furqon/Bima Putra)