DH saat itu mengendarai dump truck bermuatan tanah dan sempat memberi tahu rekannya yang juga tersangka S bahwa rem yang dikendarainya tidak berfungsi.
"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi saat memberikan keterangan pers di RS MH Thamrin, Selasa (3/9/2109).
Beberapa saat kemudian, berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarainya terguling.
"Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dientak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya.
Kronologi Lengkap
Polisi menetapkan dua sopir dump truck, SB dan DH sebagai tersangka kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi segmen Cipularang.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan, kecelakaan bermula dari kelebihan muatan yang dibawa SB dan DH. Keduanya membawa tanah.
Dump truck yang hanya bisa membawa 12 ton tanah, saat itu diketahui keduanya membawa 37 ton tanah.
Hal itu menyebabkan fungsi rem terganggu. Ditambah kontur jalan di tol tersebut menurun.
Saat itu posisinya dump truck yang dikendarai DH berada di belakang SB.
"Dampak dari itu, pengemudi pertama DH yang ada di belakang pengemudi SB mengalami gangguan fungsi rem. Karena jalan menurun sepanjang 7 km, kelebihan muatan membuat panasnya cakram rem dan menimbulkan berkurangnya koefisien pengereman. Rem jadi licin," ujar Matrius saat konferensi pers di Purwakarta, Rabu (4/9/2019).
Rem yang tidak berfungsi dengan baik membuat dump truck yang dikemudikan DH meluncur. DH mencoba mengambil jalur kiri dan akhirnya terguling.
Hal itu membuat 18 kendaraan lain berhenti.
Hal serupa terjadi terhadap dump truck yang dikemudikan SB. Karena kelebihan muatan dan rem tidak berfungsi dengan baik, dump truck itu meluncur kencang hingga menyebabkan kecelakaan beruntun.