Sampai-sampai, Bima Aryo memberikan pesan khusus kepada para staf Puskeswan Ragunan.
Makan dan minum, misalnya. Menurut dr Onie, hanya pemilik yang sudah mengenal Sparta dan Anubis yang boleh memberikan makan dan minum.
Sparta dikenal sebagai anjing pemburu yang agresif dan hanya menuruti perintah majikannya.
"Sparta agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi," kata dr Onie.
Nantinya, jelas dr Onie, Bima Aryo akan datang setiap hari ke Puskeswan Ragunan selama Sparta dan Anubis menjalani masa observasi.
"Pemilik juga titip pesan jangan ada yang masuk ke kandangnya Sparta selain dia, karena takut kejadian kemarin terulang lagi," ujarnya.
Pesan khusus Bima Aryo ini cukup beralasan, agar tidak ada lagi yang menjadi korban Sparta.
Positif Rabies, Sparta Akan Mati
Mati hidupnya Sparta dan Anubis, dr Onie menjelaskan, akan dilihat dalam 14 hari ke depan.
Jika setelah melewati waktu yang ditentukan anjing itu mati, maka dipastikan mengidap rabies.
"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," terang Onie.
"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.
Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.
"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie.