News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Dijanjikan Uang Rp 40.000, Seorang Sekuriti Nekat Nyamar Jadi Pelajar SMA untuk Bikin Rusuh di DPR

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa bersitegang dengan personel brimob saat aksi mendesak DPR membatalkan revisi UU KUHP dan UU KPK di Palmerah, Jakarta, Senin (30/9/2019). Aksi tersebut berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang sekuriti nekat menyamar jadi pelajar SMA untuk ikut aksi demonstrasi ke DPR RISenayan, Jakarta Pusat pada Senin (30/9/2019).

Aksi menyamar Rahmat Hidayat itu terungkap saat dibekuk polisi ketika hendak berangkat ke Gedung DPR RI.

Rahmat Hidayat diamankan bersama belasan rekan-rekannya di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mereka lantas diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara.Diwawancarai TribunJakarta.com, Rahmat Hidayat mengungkapkan alasannya nekat menyamar menjadi pelajar SMA.

Rahmat Hidayat rupanya mendapatkan pesan WhatsApp yang beredar dengan modus mendapatkan uang puluhan rupiah jika mengikuti aksi demo di DPR RI.

"Dapat info dari WhatsApp, katanya Rp 40.000 dibayarnya," tutur Rahmat Hidayat.

Baca: Saat Dicecar Wartawan di DPR, Mulan Jameela Pura-pura Nelpon Padahal HP-nya Mati, Ini Klarifikasinya

Mendapatkan pesan tersebut, Rahmat Hidayat lantas nekat menyamar jadi pelajar SMA.

Pria tersebut bahkan meminjam seragam SMA lengkap dari rekannya.

"Yang minjemin baju temen. Saya minjem doang buat ke sana," ucap Rahmat Hidayat di Mapolres Jakarta Utara.

Seorang sekuriti bernama Rahmat Hidayah (22) menyamar menjadi siswa SMA untuk ikut berdemo ke Gedung DPR, Senin (30/9/2019). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Rahmat Hidayat yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di kawasan Cakung, Jakarta Timur itu menuturkan kronologi ia nekat menyamar menjadi pelajar SMA.

Diceritakannya, pada Minggu malam (29/9/2019), Rahmat Hidayat mendapatkan pesan singkat dari seorang rekannya.

• Bakal Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Segini Total Kekayaan Yasonna Laoly & Besaran Gaji Menteri

Di pesan yang didapatkannya tersebut, Rahmat Hidayat menuturkan akan diberi uang Rp 40 ribu seusai demo di Gedung DPR RI selesai.

Kendati demikian, saat ikut bergabung bergerak bersama pelajar SMA lain di sekitaran Tanjung Priok, Rahmat Hidayat justru terjaring razia polisi.

Puluhan pelajar dari berbagai daerah di Banten yang tertangkap Polresta Tangerang hendak bertolak ke Jakarta untuk mengikuti demo, Kamis (26/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

"Saya berangkat berlima tadi, cuma ini tadi sama-sama aja (dengan siswa). Berangkatnya BM-BMan (menumpang kontainer)," papar Rahmat Hidayat.

Setelah ditangkap, Rahmat Hidayat baru mengaku bekerja sebagai sekuriti di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"Mantan pelajar sudah selesai, sekarang udah lulus. Kerja di Cakung, jadi sekuriti," ujar Rahmat Hidayat.

• Jarang Terekspos, Intip Gaya Menawan Elisye Widya Ketaren Istri Yasonna Laoly yang Punya 4 Anak

Kalangan Pelajar Mulai Bergerak Untuk Mendekati Gedung DPR RI

Massa dari kalangan pelajar di sekitaran Stasiun Palmerah, Jakarta pusat, mulai bergerak untuk mendekati kawasan DPR RI.

Massa yang terdiri dari kalangan pelajar ini mendekati barikade polisi dan meneriakkan mengenai pencabutan RKUHP.

• Pamer Momen Bersama dengan Krisdayanti dan Anggota DPR Terpilih, Intip Pesona Mulan Jameela

Pantauan Tribunnews, Senin (30/9/2019) barikade polisi berhasil menahan massa yang ingin menuju ke kawasan Gedung DPR RI.

Hingga saat ini massa masih tertahan di sekitar pintu perlintasan kereta api Stasiun Palmerah.

Polisi dengan seragam lengkap masih bersiaga, dan membentuk barikade untuk mengantisipasi massa peserta aksi bertindak anarkis.

Massa Serikat Buruh Tak Diizinkan Mendekat ke Gedung DPR RI

Massa aksi yang terdiri dari berbagai serikat buruh tak diizinkan berunjuk rasa di depan gedung DPR RISenayan Jakarta Pusat.

Mereka hanya diperbolehkan berunjuk rasa hingga depan gedung Jakarta Convention Center (JCC).

Juru bicara dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Nining Elitos, sempat bermediasi dengan pihak aparat kepolisian.

Akan tetapi, pihak polisi melarang massa aksi untuk melanjutkan perjalanan.

Aparat hanya mengizinkan massa aksi berunjuk rasa sampai deretan barrier yang terpasang.

"Kami tidak ada indikasi untuk bentrok, kami memohon kepada pihak aparat untuk diberikan ruang aspirasi kita," ujar Nining kepada perwakilan aparat pada Senin (30/9/2019).

Namun, pihak aparat tetap tak mengizinkan massa aksi untuk menuju ke kawasan DPR RI.

Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, pukul 14.31 WIB, massa aksi dari berbagai elemen serikat buruh menyampaikan aspirasi dari sekitar gedung JCC.

Serikat buruh itu di antaranya, Kasbi (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia), KPBI (Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia), SGBN (Sentral Gerakan Buruh Nasional), KSN (Konfederasi Serikat Nasional), PPI (Pekerja dan Pelaut Indonesia), serta SP Danamon (Serikat Pekerja Danamon). (TribunJakarta/Kurniawati Hasjanah/Gerald Leonardo Agustino)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dijanjikan Sejumlah Uang, Seorang Sekuriti Nekat Nyamar Jadi Pelajar SMA demi Demo di DPR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini