TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Sabtu (5/10/2019) siang, puluhan anak muda membuat kehebohan di depan kantor DPD PSI Tangerang Selatan, provinsi Banten.
Datang dengan berjalan kaki, mereka langsung menggelar 'performance art' di hadapan pengurus Partai Solidaritas Indonesia yang sudah menunggu.
Seniman Edi Bonetsky langsung menggelar kanvas dan mulai melukis sambil menyanyi.
Tak lama, penyair Bara Pattyradja membacakan puisi diiringi alunan gitar oleh Erfin Faz.
Sementara puluhan anak muda pemimpin komunitas seperti Hilmi Fabeta, Hisyam Diah dan lainnya berdiri melingkar.
Rupanya kedatangan mereka untuk mengantarkan Fahd Pahdepie, tokoh milenial Tangsel, untuk mendaftar konvensi calon walikota.
Dalam sambutannya, Fahd menyatakan keseriusannya maju pilkada,
"DNA PSI adalah anak muda, hari ini kami datang ke PSI untuk membunyikan pergerakan politik anak muda di Tangsel, dengan gaya khas anak muda. Anak muda siap bergerak."
Ada yang unik saat Fahd menyerahkan berkas pendaftaran. Ia menyerahkan sekuntum bunga mawar kepada ketua DPD PSI Tangsel Andreas Arie, "Politik itu harus asyik!" ujarnya.
Berkas pendaftaran Fahd dinyatakan lengkap oleh panitia penyelenggara.
Saat ditanya mengenai keseriusan dan strateginya maju pada Pilkada Tangsel ini, anak muda yang juga staf ahli di kantor staf kepresidenan ini mengatakan,
"Kedatangan saya hari ini ke PSI merupakan bukti keseriusan. Di belakang saya gerbong anak muda lintas komunitas. Kalau dilihat dari postur demografinya, Tangsel ini mayoritas anak muda. Keterlibatan anak muda dalam politik Tangsel adalah keniscayaan. Saya bergerak dengan gagasan dan gaya anak muda," kata Fahd.
Prosesi pendaftaran ditutup dengan pembacaan puisi berjudul 'Kesaksian Orang Biasa' serta foto bersama.
Ratih Utami, pengurus PSI Tangsel mengatakan ini merupakan pendaftaran yang paling unik.
"Keren, anak muda banget!" ujarnya.