TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Aparat kepolisian terus mengusut kasus kematian Jimi Wijaya (32) yang ditemukan tewas bersimbah darah di depan toko beras ara Pasar Pal, Cimanggis, Kota Depok, Senin (7/10/2019) kemarin.
Sebelumnya, mereka terlibat cekcok disebuah indekos dekat lokasi korban ditemukan tak bernyawa.
Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terkuak motif sesungguhnya pelaku nekat menghabisi nyawa korban.
“Tersangka mengakui ada masalah asmara dengan korban dan teman wanitanya,” ujar Azis saat memimpin ungka kasus tersebut didampingi Kapolsek Cimanggis AKP Bagus Panuntun di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Selasa (8/10/2019).
Azis juga mengatakan, hasil otopsi yang diterima pihaknya menegaskan bhawa korban menderita luka akibat sayatan dan tusukan yang diakibatkan sebilah pisau yang identik dengan barang bukti yang diamankan dari pelaku.
Sementara itu, pelaku mengakui bahwa dirinya khilaf dan gelap mata lantaran korban meminta pacarnya pulang ketika sedang bersama dirinya di indekos.
“Saya khilaf, melihat dia (korban) datang dan meminta pacar saya pulang ke rumahnya. Dia (korban) memang suka sama pacar saya, pacar saya juga risih sama dia,” ujar Heru mengakui.
Atas perbuatannya, Heru dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan denngan ancama kurungan penjara 15 tahun lamanya.
Sopir Angkot Tewas Bersimbah Darah di Depok, Korban Ditusuk di Bagian Dada, Pemicu Masalah Pribadi
Seorang pria tewas bersimbah darah tergeletak di jalanan depan indekos di kawasan Palsigunung, Cimanggis, Kota Depok, Senin (7/10/2019).
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi bernama Muhammad Fajar yang hendak belanja ke pasar, sekitar pukul 04.00 WIB.
"Saksi Muhammad Fajar keluar rumah ingin belanja ke pasar, kemudian melihat korban tergeletak dengan bersimbah darah," ujar Kapolsek Cimanggis AKP Bagus Panuntun ketika dikonfirmasi, Senin (7/20/2019).
Melihat ada pria bersimbah darah tewas tergeletak di hadapannya, Fajar langsung melaporkan hal tersebut ke petugas keamanan.