TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meninjau proyek pembangunan LRT (Light Rapid Transit) Jabodebek, Minggu (13/10/2019).
Di dalam kunjungan tersebut, Budi Karya menyampaikan tarif LRT nantinya akan dipatok Rp 12.000, untuk layanan Cibubur - Dukuh Atas. Tarif tersebut sudah merupakan tarif subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen.
Pasalnya, tarif komersial dari LRT Jabodebek diperkirakan Rp 25.000. "Perkiraan Rp 12.000. Sudah subsidi karena harga komersialnya Rp 25.000," ujar dia. Budi menjelaskan, pemberlakukan tarif akan sama untuk semua jurusan.
Meskipun demikian, tarif tersebut sewaktu-waktu bisa berubah seiring dengan diperluasnya jangkauan LRT hingga Bogor.
Untuk koridor Cibubur-Cawang rencananya bakal dilakukan uji coba pengoperasian pada 18 Oktober hingga 18 November 2019.
Baca: Angin Topan Dahsyat Lumpuhkan Kota Tokyo, Tujuh Tewas, 15 Hilang
Proses uji coba hingga pengoperasian, menurut Budi Karya bakal memakan wkatu hingga 1 tahun. "Itu dari pengalaman LRT Palembang," ujar dia.
Luhut mengatakan, rencananya pada November 2021 mendatang LRT Jabodebek sudah bisa dioperasikan untuk koridor Cibubur - Cawang. Sementara untuk rute hingga Bogor diproyeksi bakal rampung 2022.
Sementara itu, tadi sudah dirancang, Pak Budi juga tadi menginformasikan bahwa dari sini sampai ke Bogor nanti cost nya akan 50 persen lebih murah, karena akan banyak diupayakan di darat (tidak elevated)," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Disubsidi Pemerintah, Tarif LRT Jabodebek Dipatok Rp 12.000
Penulis : Mutia Fauzia