News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tangkap Pemalak yang Kerap Beraksi di JPO Unika Atmajaya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku perampokan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Unika Atmajaya, Setiabudi, Jakarta Selatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi berhasil meringkus pelaku pemerasan dan penodongan terhadap seorang mahasiswa di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Unika Atmajaya, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pelaku bernama Padar (37) dibekuk petugas Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya tak jauh dari lokasi JPO, beberapa jam setelah kejadian, akhir pekan lalu.

Padar merupakan warga Kemayoran, Jakarta Pusat, dan tak memiliki pekerjaan.

Dia diduga telah berkali-kali melakukan pemalakan di JPO tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, kasus ini berawal dari laporan korban atas nama Pascalis (22) mahasiswa Unika Atmajaya.

Korban mengaku diperas dan dipalak oleh seseorang saat melintas di JPO di depan Unika Atmajaya, Jumat (25/10/2018) sekitar pukul 20.50.

Saat itu, kata Suyudi, Pascalis baru pulang kuliah dari kampusnya di Unika Atmajaya dan hendak menuju ke rumahnya di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

• Ajukan Pegawai 13.750 Orang, Kemenpan Hanya Terima Formasi CPNS DKI Jakarta 3.958 Orang

• ‎Sevi Xiu Berharap Lagu Andaikan Diterima Masyarakat Luas dan Jekamania

"Saat korban melintas di atas JPO tersebut, korban diadang oleh pelaku. Lalu pelaku meminta KTP korban tanpa memberitahu alasan dan tujuannya," kata Suyudi, Selasa (29/10/2019).

"Korban yang ketakutan menurut dan mengeluarkan dompet untuk mengambil KTP-nya dan akan menyerahkannya ke pelaku," kata Suyudi.

Namun, tiba-tiba pelaku mengambil dompet korban dan memeriksa isi dompet.

"Uang milik korban di dalam dompet sebesar Rp. 200.000 diambil pelaku. Selanjutnya pelaku memaksa korban menyerahkan tasnya yang berisi 1 unit handphone merk Samsung Galaxi A10 warna merah," kata Suyudi.

Korban sempat menolak menyerahkan tasnya.

Tetapi pelaku mengancam akan membunuh korban jika korban tidak menyerahkan tasnya.

Pascalis yang ketakutan akhirnya menyerahkan tas miliknya.

Lalu pelaku mengambil ponsel di dalam tas dan tas dikembalikan lagi ke korban.

• Alasan Ernest Prakasa Ajak Fiersa Besari Isi Soundtrack Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan

• Peluncuran Lagu Perdana, Audrey Tapiheru Lantunkan Cermin Hati

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini