TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penebangan sejumlah pohon di atas trotoar Cikini, Jakarta Pusat, membuat warga yang melintas di sekitarnya tidak nyaman.
Sebab, kawasan itu menjadi panas dan gersang.
Diketahui, pohon di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam itu ditebang karena revitalisasi trotoar.
Pantauan Kompas.com, ada sekitar delapan pohon Angsana yang ditebang di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM).
Sejumlah petugas dari Dinas Kehutanan masih mencabuti akar-akar pohon yang masih tumbuh.
Baca: Listrik Padam, Lalu Lintas Kawasan Cikini Semrawut
Baca: Cara Polisi Selamatkan Soekarno dari Granat di Cikini, Kehilangan Nyawa Seusai Rangkul Sang Presiden
Pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut tampak mengenakan payung, topi, dan jaket agar terlindung dari teriknya matahari.
Sigit Marsoni (34), salah satu pejalan kaki yang melintas di kawasan itu menyayangkan penebangan pohon di trotoar.
Sebab, sejak pohon-pohon itu ditebang, suasana menjadi panas karena tak ada yang menghalau sinar matahari.
Pepohonan itu diketahuinya sudah ditebang sejak awal Oktober 2019.
"Iya, jadi tambah gersang ini, mah. Lihat saja kan, beda sama yang di depan, ada pohonnya," ujar Sigit di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).
Sigit mengatakan, sebelum pepohonan itu ditebang, kondisi trotoar tampak asri.
Kini, suasana asri itu pun berubah menjadi gersang.
"Lihat saja sudah ada pengerjaan revitalisasi ya, kan berdebu. Nah, ditambah pohon pada ditebang. Jadi kelihatan banget gersangnya," kata Sigit.
Bahkan, kata Sigit, pepohonan ini sering digunakan pejalan kaki untuk berteduh di kala panas dan hujan.
Baca: Peringati Hari Anti Narkotika Internasional, PKNI Gagas Buku Anomali Kebijakan Narkotika
Sumardi (65), petugas keamanan Kantor Kementerian ESDM sekaligus warga asli Cikini mengakui bahwa usia pohon-pohon tersebut sudah tua.
Menurut dia, pohon Angsana itu sudah tumbuh sejak tahun 1970-an.
Bahkan, tak jarang ranting-ranting pohon itu berjatuhan saat hujan angin.
"Iya sudah tua memang. Sebagian sudah rapuh karena rantingnya suka jatuh juga ke mobil atau ke orang-orang yang jalan kaki," kata dia.
Menurut Sumardi, nantinya pohon-pohon yang ditebang itu akan diganti dengan pohon-pohon kecil.
"Akan diganti pohon kecil sih katanya, mbak. Tapi tidak tahu juga benar atau tidak," ujar Sumardi.
Sementara itu, salah satu petugas Dinas Kehutanan mengatakan, pohon di trotoar itu ditebang dalam rangka revitalisasi trotoar.
Nantinya, pohon-pohon itu akan diratakan menjadi trotoar.
"Ini dibongkar semua untuk pembangunan trotoar biar rata semua. Kan enak pejalan kaki jalannya," tutur dia.