Gusar dengan penjelasan Djarot, Taufiqurrahman pun langsung membalasnya.
Menurut Taufiqurrahman, dana apapun di DKI pasti akan masuk di APBD.
Terkait dengan pembangunan yang akan dilakukan, prosesnya pun tak bisa langsung begitu saja.
"Yang namanya denda kompensasi KLB atau apapun namanya, duitnya masuk dulu ke dalam pot besar yang namanya APBD, baru dibahas bersama DPRD DKI, ditentukan skala prioritas baru dialokasikan. Bukan dipakai dulu buat bangun baru nanti dicatatkan. Itu keliru Pak!," jelas Taufiqurrahman.
Debat yang diurai Taufiqurrahman dan Djarot itu nyatanya membuat Karni Ilyas heran.
Sebab, diskusi ILC malam itu bukan membahas soal Ahok melainkan soal kebijakan Anies Baswedan.
Karenanya, Karni Ilyas pun sempat meminta debat tersebut untuk dihentikan.
"Saya kira kita menyimpang dari topik kita, jadi jangan diteruskan," ucap Karni Ilyas.
Namun alih-alih diam, Taufiqurrahman dan Djarot Saiful justru kembali berdebat.
"Ini saya luruskan, ada peraturan tentang pemerintahan daerah itu ada discretion," imbuh Djarot.
"Sekarang gini Pak, kalau ternyata sebagian dari duit itu, denda-denda itu dipergunakan untuk operasi politik, siapa yang tahu? Karena tidak bisa dilakukan pengawasan," ungkap Taufiqurrahman.
Tak ingin forumnya keluar dari jalur topik diskusi, Karni Ilyas pun tegas.
"Tunggu dulu, kita diskusi tentang Anies, bukan tentang Ahok," pungkas Karni Ilyas.
"Bukan, ini kebijakan Pak karena Jakarta butuh percepatan," imbuh Djarot.