Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik keras kebijakan Pemprov DKI yang membatalkan sejumlah program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sebab, dana untuk menjalankan program tersebut dipangkas, imbas dari defisit anggaran Pemprov DKI Jakarta.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad pun menyoroti pengurangan anggaran di Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pendidikan.
Dimana, anggaran untuk pembangunan sarana olahraga, seperti lapangan sepakbola, lapangan atletik, dan gelanggang remaja di Dinas Pemuda dan Olahraga dipangkas sebesar Rp 320,5 miliar.
Begitu pun dengan anggaran renovasi gedung sekolah di Dinas Pendidikan yang dikurangi hingga Rp 455,4 miliar.
Tak hanya karena defisit anggaran, PSI menilai, pemangkasan dua program prioritas itu juga dilakukan untuk mengakomodir penyelenggaraan Formula E yang akan dihelat di Jakarta pada 2020 mendatang.
"Kami melihat anggaran Formula E yang enggak ada di RPJMD berdampak pada pengurangan kegiatan, contohnya rehab sekolah dan GOR. Ini kan patut dipertanyakan," ucapnya, Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, hal ini menjadi ironi lantaran penambahan anggaran untuk menggelar Formula E harus mengorbankan program-program yang dibutuhkan masyarakat.
Bantahan Pemprov DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan tidak ada pemangkasan anggaran rehabilitasi gedung sekolah.
Informasi yang beredar tentang pemangkasan rehabilitasi gedung sekolah tidak benar dan tidak meyeluruh.
Faktanya, tidak ada pemotongan anggaran rehab gedung sekolah untuk Formula E.
Penyesuaian anggaran rehabilitasi gedung sekolah yang dibahas bersama anggota Dewan dalam Rapat Komisi didasarkan hasil penelitian teknis dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta secara profesional.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, mengungkapkan anggaran rehabilitasi total gedung sekolah yang tercantum dalam rancangan KUA-PPAS yang telah disampaikan secara resmi pada bulan Juni 2019 kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta, seluruhnya sebanyak 105 lokasi dengan usulan anggaran sebesar Rp 2.570.202.489.835,00.
Atas usulan rehabilitasi total gedung sekolah tersebut, telah dilakukan penelitian kembali melalui pemeriksaan dan peninjauan lapangan serta penelitian teknis dan rekomendasi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian teknis itu, sebanyak 86 lokasi direkomendasikan perlu perbaikan.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta lantas menyampaikan usulan penyesuaian jumlah dan anggaran gedung sekolah yang direhabilitasi menjadi 86 lokasi dengan nilai sebesar RP 2.114.819.786.888,00 atau terkoreksi sebesar Rp 455.382.720.947,00.
Atas penyesuaian lokasi dan anggaran rehabilitasi total tersebut, selanjutnya diusulkan untuk digunakan sebagai penyesuaian anggaran pembangunan unit sekolah baru SMK sebesar Rp 163.308.535.435,00 dan pembangunan ruang kelas baru SMK sebesar Rp 113.324.256.750,00, atau seluruhnya sebesar Rp 276.632.792.185,00.
“Seluruh usulan penyesuaian anggaran, baik penebalan maupun pengurangan tersebut telah disampaikan dan dibahas bersama dengan legislatif pada saat pembahasan di forum Komisi. Bapak Gubernur selalu berpesan kepada ASN untuk memberikan perhatian lebih untuk pendidikan dan keadilan sosial. Rehabilitasi gedung sekolah adalah hak warga yang akan selalu dijaga oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta,” ucap Syaefuloh dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2019).
• Pemprov DKI Jakarta Tegaskan Tak Ada Pemangkasan Anggaran Rehabilitasi Gedung Sekolah
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Driver Ojol yang Sikapnya Berubah Semenjak Menikah
Secara keseluruhan, Dinas Pendidikan mengusulkan kegiatan rehabilitasi, pembangunan ruang kelas baru dan pembangunan unit sekolah baru seluruhnya sebesar Rp 3,69 Triliun, yang kemudian diusulkan penyesuaian di Rapat Komisi menjadi Rp 3,48 Triliun dengan rincian terlampir.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen tinggi untuk memastikan terpenuhinya kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan anggaran rehabilitasi total gedung sekolah secara signifikan, terutama pada tahun 2017 sampai dengan 2020. Peningkatan anggaran tersebut tergambar dalam grafik terlampir.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya berkonsentrasi melakukan peningkatan jumlah gedung sekolah yang direhab, tetapi juga melakukan peningkatan kualitas rehabilitasi diantaranya dengan menciptakan sekolah ramah anak, ramah difabel, rencana pemasangan solar panel, dan pemasangan rumput sintetis untuk sarana olahraga siswa.
Jika memperhatikan RPJMD Tahun 2017-2022 ditargetkan jumlah sekolah yang akan direhab seluruhnya sebanyak 532 sekolah.
Dari jumlah tersebut, sampai dengan tahun 2019 telah diselesaikan sebanyak 346 sekolah, 86 sekolah diusulkan pada tahun 2020 dan sisanya sebanyak 100 sekolah akan diselesaikan hingga tahun 2022.
Sektor pendidikan merupakan sektor utama yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan salah satunya dibuktikan dengan komitmen untuk peningkatan anggaran pendidikan dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan total usulan anggaran, maka anggaran sektor pendidikan tahun 2020 mencapai 24,10% dari total anggaran.
Artinya, kewajiban alokasi 20% anggaran pendidikan dari total APBD sesuai Undang-Undang Pendidikan telah terpenuhi.
Pemprov DKI Jakarta sendiri pada 2020 mendatang menganggarkan dana sebesar Rp 396 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga untuk membayar commitment fee penyelenggaraan Formula E.
Kemudian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menganggarkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk menggelar pre-event Formula E.
Serta, dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) bagi Jakpro selaku pihak yang ditunjuk Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di Jakarta sebesar Rp 2,2 triliun.
"Ironisnya, penambahan anggaran tersebut justru mengorbankan kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan rakyat," ujarnya di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: PSI Tuding Pemprov DKI Pangkas Anggaran Renovasi Sekolah Demi Gelar Formula E