Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf beralasan belasan ruas jalan ibu kota yang tergenang air pada Selasa (17/12/2019) kemarin disebabkan banyak proyek pembangunan, baik trotoar maupun taman.
Banyaknya puing-puing dari proyek revitalisasi tersebut disebut berkontribusi menyumbat mulut air.
Baca: Penjelasan Dinas SDA DKI Soal Ruas Jalan Protokol Banjir saat Diguyur Hujan
Sebagai contoh, masih ada pembangunan trotar di bahu Jalan Dr Satrio, Jakarta Selatan.
Banyak puing-puing material sisa pembangunan yang terbawa arus hingga mengakibatkan tertutupnya lubang aliran air.
Hal serupa juga terjadi pada kawasan yang dekat dengan proyek revitalisasi taman.
Ketika hujan tiba, aliran air membawa tanah-tanah yang sebelumnya diangkat ke dalam lubang selokan.
"Banyak puing-puing material yang ada di situ. Sehingga banyak juga yang hanyut kena hujan, akhirnya masuk ke lubang itu jadi mampet," jelas Juaini saat dihubungi, Kamis (19/12/2019).
"Taman juga gitu. Taman lagi ada proyek. Terus tanahnya itu kan lagi diiniin dulu. Akhirnya karena hujan, tanahnya lari ke jalan tutupin mulut air lagi. Nah itu jadi banjir," imbuhnya.
Lebih lanjut, Juaini mengungkap hingga kini saluran air yang dibuat Pemprov DKI masih berbentuk pipa dan tak punya besaran mencukupi.
Hal tersebut membuat tingkat kerawanan aliran air tersendat semakin tinggi.
"Sama yang kayak lama paralon, harusnya pakai mulut air yang gede sama tali air. Paralon kalau ada yang masuk satu, susah, keganjel, air jadi nggak masuk," sebut dia.
Diketahui hujan yang mengguyur Jakarta, Selasa (17/12) kemarin berimbas pada tergenangnya 19 ruas jalan ibu kota di empat wilayah administrasi.
Delapan pemukiman penduduk di Jakarta Barat juga alami hal serupa.
Baca: Kementerian PUPR Menerima Penghargaan Komisi Informasi Publik Tahun 2019 Kategori Informatif
"kemarin yang kawasan genangan imbasnya ada 19," ujar Juaini.
Adapun 19 ruas jalan ibu kota yang kebanjiran, pada Selasa (17/12/2019) meliputi:
Jakarta Selatan:
1. Jl. Dr Satrio
2. Jl. Sudirman
3. Jl. Gatot Soebroto
4. Jl. Kapten Tendean (depan Gedung Trans TV)
5. Jl. Rasuna Said
6. Jl. Denpasar Raya
7. Jl. Pasar Kebayoran Lama
Jakarta Pusat:
1. Jl. Gerbang Pemuda
2. Jl. Gelora
3. Jl Asia Afrika
4. Jl Pangera Diponegoro
Jakarta Barat:
1. Jl. S Parman
2. Jl. Tanjung Duren Raya
3. Jl. Tubagus Angke
Jakarta Timur:
1. Jl. Raya Lapangan Tembak, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas
2. Jl. Pulomas Raya, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung
3. Jl. Pemuda Raya, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung
4. Jl. Komodor Halim, Kecamatan Makassar, Kelurahan Halim
5. Jl. Bojana Tirta, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulo Gadung.