TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terbengkalai serta buruknya penataan sejumlah pasar wilayah Surabaya, Jawa Timur kini dikeluhkan para pedagang.
Mereka merasa diabaikan pemerintah, walaupun telah lama membangun usaha dan melunaskan kewajiban kepada pengelola pasar.
Keluhan tersebut menjadi topik utama dalam pertemuan antara Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pusat, APPSI Jatim, Anggota Dewan Kota Surabaya dengan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya di Pasar Tunjungan, Surabaya pada Minggu (22/12/2019).
Dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono serta Wakil Ketua DPRD Surabaya, A Toni itu para pedagang meminta agar Pemerintah Kotamadya Surabaya dapat lebih memperhatikan pasar tradisional.
Pasalnya, terdapat sejumlah pasar yang kini dalam kondisi memprihatinkan, satu di antaranya Pasar Tunjungan.
"Ada beberapa masalah yang dirasakan pedagang saat ini, seperti pasar Tunjungan yang sudah lama terbengkalai sampai dengan masalah kebijakan retribusi yang dirasakan tidak adil bagi pedagang," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Minggu (22/12/2019).
Berbeda dengan Pasar Tunjungan, Pasar Gunung Anyar dalam kondisi yang baik.
Oleh karena itu, Pasar Gunung Anyar katanya harus dijadikan sebagai pasar percontohan.
"Pasar Tunjungan ini sudah terlalu lama terbengkalai, sementara pedagang tetap dimintai retribusi," imbuh Ferry.
Oleh karena itu, APPSI meminta agar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dapat segera membenahi Pasar Tunjungan layaknya Pasar Gunung Anyar.
"Sebaiknya bu Wali Kota segera urus Pasar Tunjungan ini, kami siap membantu, baik untuk renovasi maupun untuk pengelolaanya," ungkap Ferry.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Toni.
Politisi Partai Gerindra itu mengaku mendukung usulan dan berharap agar Pemerintah Kotamadya Surabaya dapat memprioritaskan revitalisasi pasar tradisional.
"Keberadaan pasar tradisional sangat penting bagi masyarakat, pasar menjadi pusat ekonomi rakyat yang harus terus dikembangkan. Karena itu, penataan pasar tradisional sangat penting," jelas AH Toni.