News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilik Lamborghini yang Todong Siswa Ternyata Seorang Pengangguran, Tinggal di Pemukiman Kumuh

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi mobil Lamborghini milik tersangka AM di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Selasa (24/12/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penodongan senjata api seorang pengendara Lamborghini orange kepada dua orang siswa di Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/12/2019) lalu semakin terkuak.

Setelah diketahui plat asli nomor kendaraan yakni B 27 AYR, ternyata identitas pemilik kendaraan Lamborghini keluaran tahun 2013 itu pun berhasil ditemukan.

Identitas pemilik Lamborghini orange itu diungkapkan Kasat reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sanjaya Ghalubi atas nama seorang pria berinisial AR. 

Pria tersebut diketahui merupakan seorang pengangguran yang hanya bekerja serabutan.

Fakta tersebut usai pihaknya menelusuri alamat yang tertera dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Lamborghini orange.

Baca: Kasus Kepemilikan Senjata Api Sopir Lamborghini di Kemang, Ini Penjelasan Perbakin

Dalam STNK, Lamborghini orange diketahui atas nama AR yang beralamat di Jalan Cipulir I, Cipulir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Namun pihaknya terkejut ketika hendak melakukan penangkapan.

AR yang tercatat sebagai pemilik Lamborghini orange justru tinggal di rumah yang sangat kecil, bahkan tergolong orang kurang mampu.

"Jadi ada dugaan pengemplangan pajak, pemilik aslinya pakai KTP (Kartu Tanda penduduk) orang lain untuk balik nama Lamborghini," jelasnya dihubungi pada Kamis (26/12/2019).

Berdasarkan hal tersebut, pemeriksaan mengarah kepada identitas AR dapat tercatat sebagai pemilik Lamborghini orange.

Berdasarkan penuturan AR, peristiwa tersebut diketahui bermula sekitar tahun 2013 silam.

AR katanya mengaku pernah meminjam uang kepada teman-teman nongkrongnya di warung di dekat tempat tinggalnya.

Ketika itu, saudara AR ingin meminjam uang sebesar Rp 700.000 kepada salah seorang temannya yang berinisial Y untuk keperluan berobat anaknya.

Y katanya segera meminta KTP AR sebagai ganti atas uang yang dipinjam oleh AR.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini