TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertanggung jawab atas peristiwa banjir Jakarta yang terjadi sejak Rabu (1/1/2020).
Hal itu Anies sampaikan dalam akun Twitter pribadinya @aniesbaswedan, Kamis (2/1/2020).
Ia juga menegaskan, pihaknya akan memastikan keselamatan para warga DKI Jakarta yang terdampak banjir.
Anies berharap semua warga bisa mendapatkan kebutuhannya dan keamanannya terjaga.
"Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab atas masalah yang sedang melanda ibu kota."
"Sekarang adalah saatnya untuk memastikan warga selamat, warga terlindungi, semua kebutuhan dasarnya tercukupi," tulis Anies Baswedan.
Baca: Dokternya Terjebak Banjir, Proses Persalinan Istri Rifky Balweel Terlambat
Selain itu, Anies juga mengunggah tulisan di akun Facebook pribadinya, Anies Baswedan, mengenai arahannya kepada seluruh pihak terkait untuk membantu proses evakuasi warga.
Baca: Banjir di Jakarta juga Rendam Sejumlah Rumah Milik Artis, Bedu Hingga Nicky Tirta
Gubernur DKI Jakarta ini juga mengimbau seluruh jajarannya untuk selalu siap dan tanggap membantu proses evakuasi.
Anies juga meminta seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan warga di tempat pengungsian.
"Seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta siap siaga, tanggap, dan galang, serta bertanggung jawab dalam upaya evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat," tulisnya.
Ia menyebut, hal pertama yang akan dia lakukan untuk proses evakuasi yaitu menyiapkan tempat pengungsian.
Anies meminta kantor dan sekolah digunakan sebagai tempat pengungsian warga.
"Fase pertama sekarang evakuasi, kemudian menyiapkan tempat penampungan sementara."
"Seluruh kantor dan sekolah di Pemprov DKI Jakarta disiapkan untuk menampung," jelasnya.
Menurutnya, di lokasi banjir sudah ada 120 ribu lebih petugas dari Pemprov DKI Jakarta yang membantu proses evakuasi.
Ia menjelaskan, pihaknya tak libur demi bertugas di lapangan membantu para warga yang terdampak banjir.
"Lebih dari 120 ribu petugas Pemprov DKI yang saat ini dikerahkan dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta untuk membantu masyarakat."
"Jajaran Pemprov DKI Jakarta tidak libur, semua turun ke lapangan, dan mereka ditugaskan di tiap-tiap Kelurahan untuk membantu."
Baca: Klarifikasi Yusuf Mansur Setelah Dituding Tertawakan Anies yang Sedang Bantu Warga Terkena Banjir
"Jadi semua kawasan di daerah aliran sungai harus waspada," ungkap Anies.
Ia juga menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah pos kesehatan, dapur umum, dan posko evakuasi.
Selain itu, untuk kebutuhan warga seperti obat-obatan, makanan, dan alas tidur, juga sudah disediakan.
"Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan pos kesehatan, dapur umum, dan posko bantuan evakuasi."
"Obat-obatan, makanan siap saji, air minum, alas tidur-selimut, toilet umum, dan semua kebutuhan dasar lainnya khususnya untuk kelompok rentan (lansia, anak-anak, dan ibu hamil) berada dalam posisi siap," jelasnya.
Anies menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab atas banjir yang terjadi dua hari ini.
Ia dan Pemprov DKI Jakarta akan merespon dan membantu setiap kebutuhan dari berbagai pihak.
"Pemprov DKI Jakarta mengambil sikap bertanggung jawab atas masalah yang sekarang muncul."
"Kami respon cepat, kami bantu tangani, dan pada saat ini kami tidak mau menyalahkan siapapun dan apapun," tulisnya.
Sehingga, atas upayanya itu, Anies memastikan warga yang terdampak banjir bisa selamat dan terlindungi.
"Sekarang adalah saatnya untuk memastikan warga selamat, warga terlindungi, semua kebutuhan dasarnya tercukupi," tambah Anies.
Tak lupa, Anies juga memberi apresiasi kepada seluruh petugas yang telah membantu proses evakuasi warga.
Ia meminta semua pihak bisa bersama-sama membantu warga yang membutuhkan bantuan.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang memilih untuk turun tangan langsung ke lapangan dan memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir, khususnya mobilisasi melalui ambulans maupun perahu karet," lanjutnya.
Anies juga mengimbau warga terkait potensi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Februari-Maret 2020.
"Kita terus evaluasi bersama dan berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait seperti Kementerian PUPR, BNPB, maupun BMKG untuk mengantisipasi potensi puncak musim hujan yang diprediksi jatuh bulan Februari-Maret 2020 mendatang," tulis Anies.
(Tribunnews.com/Nuryanti)