News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Jakarta

Banjir di Jakarta, Anies Baswedan: Sebelum Warga Tidur Nyenyak di Rumahnya Kita All Out Kerja Keras

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan Sapa Masyarakat Terkait Banjir di Jakarta, Ungkap di Luar Kendali & Himbau Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan meski banjir sudah mulai surut namun tugas belum selesai.

Anies menyampaikan kepada seluruh jajarannya untuk terus bekerja memastikan warga bisa pulang dengan aman pasca banjir.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies Baswedan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (2/1/2020).

"Kita bisa dibilang selesai jika pengungsi sudah kembali ke rumahnya, bisa tidur dengan baik di rumahnya," kata Anies.

"Bila seluruh fasilitas publik sudah bisa digunakan tanpa ada kendala, bila semua kegiatan di Jakarta sudah berfungsi seperti semula," tambahnya.

Anies menegaskan, persoalan yang timbul pascabanjir harus segera ditangani, agar aktivitas di Jakarta yang sempat lumpuh akibat banjir bisa normal kembali.

Banjir yang merendam Jalan Jatinegara Barat Raya akibat luapan Sungai Ciliwung menyebabkan sejumlah kendaraan mogok, Jumat (26/4/2019) (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

"Sebelum itu terjadi kita masih dalam kondisi all out kerja keras," terang Anies.

Menurut Anies, ini adalah kondisi dimana pihaknya beserta semua jajaran harus merespons dengan cepat untuk memastikan keselamatan bagi seluruh warga.

Anies menyatakan, Ada 113 lokasi penampungan pengungsi.

Hingga saat ini, sebagian pengungsi sudah berangsur meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing.

Pagi ini, Kamis (2/1/2020), Anies mengunjungi beberapa tempat yang terdampak banjir.

Anies menuturkan, jika sebagaian dari pengungsi sudah kembali ke rumah mereka karena ingin cepat-cepat bersih-bersih rumah begitu air surut.

"Karena itu jumlah pengungsi yang masih di pengungsian sangat dinamis sekali," ujar Anies.

Meski begitu, Anies menegaskan, jika warga membutuhkan sesuatu maka pihaknya akan siap membantu.

"Tapi intinya semua kebutuhan kami akan siapkan," ungkapnya.

Anies menyatakan, pihaknya harus memastikan bahwa seluruh jajaran bekerja dengan cepat.

"Sekaligus menegaskan kepada semuanya bahwa dari tadi pagi para lurah berkeliling melakukan pengecekan tempat-tempat pengungsian," kata Anies.

"Mereka bekerja secara aktif untuk mengecek apakah kebutuhan-kebutuhan dasar ada yang terlewatkan," tambahnya.

Beda Pendapat Anies Baswedan dan Basuki Hadimuljono Soal Penyebab Banjir Jakarta

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbeda pandangan terkait penyebab banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Anies Baswedan saling tuding soal penyebab banjir.

Basuki menyebut, banjir terjadi akibat mandegnya normalisasi sungai di DKI Jakarta.

Basuki menilai, mandeg-nya normalisasi sungai di DKI Jakarta membuat dampak banjir menjadi lebih besar.

Pasalnya, dari rencana normaliasi 33 kilometer Sungai Ciliwung, Pemerintah DKI Jakarta baru menyelesaikan 16 kilometer.

Diketahui, sejak Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 2017 lalu, langkah normaliasi Sungai Ciliwung memang terhenti.

"Namun, mohon maaf Bapak Gubernur, selama dalam penyusunan Sungai Ciliwung nyata sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," ungkapnya dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (2/1/2020).

Basuki menuturkan, di 16 kilometer yang sudah dinormalisasi saat ini aman dari luapan air.

Namun, daerah yang belum dilakukan normalisasi saat ini tergenang air.

Basuki menuturkan, pihaknya akan melakukan diskusi dengan Anies Baswedan terkait program normalisasi tersebut.

"Termasuk di Kali Pasanggrahan juga dengan sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur," ujar Basuki.

Basuki menyebut, Anies sudah mengambil langkah-langkah untuk mengambil lahan yang akan dinormalisasi.

"Menurut beliau (Anies) tadi, masyarakat sudah diajak diskusi, dan InsyaAllah bisa menerima itu dan mudah-mudahan bisa kita tangani," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Anies Baswedan menilai banjir terjadi akibat masuknya air dari luar Jakarta yang tidak terkendali.

"Selama air dibiarkan dari kawasan selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan."

"Maka apapun yang akan kita kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," ungkap Anies.

Lebih lanjut Anies menyebut, pada Maret 2019 lalu di Kawasan Kampung Melayu tetap dilanda banjir meskipun dilakukan normalisasi.

"Artinya kuncinya ada pada pengendalian air sebelum masuk ke kawasan pesisir," Jelas Anies.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini