News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

Update Banjir di Jakarta, Anies Baswedan: Sebagian Pengungsi Sudah Kembali ke Rumahnya

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kawasan Monas, Rabu (1/1/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, banjir di sebagian wilayah Jakarta saat ini sudah mulai surut.

Sehingga, saat ini para pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.

Anies menyampaikan, para pengungsi tersebut memilih segera pulang ke rumah, karena air di lingkungan rumah mereka sudah dirasa aman.

"Ada 113 lokasi penampungan pengungsi, secara berangsur sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Anies Baswedan di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020), dikutip dari YouTube tvOne News.

"Kemarin sore kita 19 ribu pengungsi, tapi ketika rumahnya sudah tidak ada air, mereka berangsur pulang," kata Anies.

Ia berujar, para pengungsi ingin segera membersihkan rumah mereka pascabanjir.

"Sebagian pengungsi sudah kembali ke rumahnya, karena mereka ingin cepat bersih-bersih begitu air surut," imbuhnya.

Sehingga, dari 19 ribu pengungsi sebelumnya, dan kini sudah berkurang, menurutnya jumlah tersebut dinamis.

"Karena itu jumlah pengungsi di pengungsian sangat dinamis sekali," lanjutnya.

Namun, Gubernur DKI Jakarta ini tetap mengimbau jajarannya untuk menyediakan kebutuhan bagi para pengungsi banjir.

"Tapi intinya semua kebutuhan akan kami siapkan," ujar Anies Baswedan.

Mengutip Kompas.com, banjir di wilayah DKI Jakarta yang sudah surut, satu di antaranya yaitu wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Warga yang berada di Cipinang Melayu pun mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur yang terbawa banjir.

Warga dibantu aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI), bergotong royong membersihkan sisa lumpur dan sampah yang hanyut bersama banjir, di antaranya sampah plastik, kasur, dan kayu.

Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman mengatakan, masih ada dua RW yang tergenang banjir.

Menurutnya, banjir di kawasan itu mulai surut sejak Kamis (2/1/2020) pukul 03.00 WIB.

"Sudah turun (banjir), sebagian besar turun, tinggal 2 RW yang masih kebanjiran, RW 3 dan 4," kata Agus di kawasan Cipinang Melayu, Kamis (2/1/2020).

Agus Sulaiman mengatakan, baju layak pakai yang tersedia di posko pengungsian di Masjid Universitas Borobudur tak mencukupi kebutuhan para pengungsi.

Sehingga para pengungsi banjir di kawasan Cipinang Melayu membutuhkan bantuan berupa baju layak pakai.

"Mungkin ada beberapa pakaian layak pakai yang kurang karena kondisi rumah terendam dan pakaian banyak yang tidak sempat dibawa," ungkap Agus, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/1/2020).

Seorang warga, Legiah mengaku tak mendapatkan pakaian layak pakai.

Ia mengatakan, para pengungsi biasanya berebut untuk mendapatkan pakaian yang disediakan di posko pengungsian.

Selain itu, Legiah mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barang di rumahnya.

Bahkan, dia baru menyelamatkan ijazah milik anaknya pada Kamis pagi.

"Saya enggak bawa apa-apa, baju aja enggak. Kemarin cuma (baju) atasan saja yang dibawa," katanya.

"Di sini enggak dapat apa-apa, enggak kebagian mulu (pakaian yang dibagikan)," ungkap Legiah.

Banjir yang menggenangi daerah Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur mulai surut pada Kamis (2/1/2019) pagi. ((KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA))

Sementara itu, warga Kalimalang juga mengungsi di Posko Universitas Borobudur bersama warga Cipinang Melayu, dan dari wilayah Jakarta Timur lainnya.

Data yang tercatat sampai Kamis (2/1/2020), posko ini sudah menerima 265 KK, 926 jiwa, 467 pria, dan 459 perempuan.

Yuda Tirta selaku Ketua Kampung Siaga Bencana mengatakan, ia dan timnya sudah menerima pengungsi di Posko Universitas Borobudur ini sejak pukul 10.00 WIB kemarin.

Ia mengungkapkan, warga akan terus berada di posko pengungsian sampai daerahnya dinyatakan bebas genangan air.

"Kami masih akan di sini sampai semua daerah dinyatakan bebas dari genangan," kata Yuda Tirta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/1/2020).

"Karena di RT 4 RW 4 Jl. Nurul Iman masih ada genangan," jelasnya.

Ia mengatakan, kebutuhan makanan dan obat-obatan yang telah diberikan Dinsos, Dinkes, Mensos, dan TNI sejauh ini cukup.

Namun, ia bersama warga Jakarta Timur masih membutuhkan alat pembersih rumah setelah banjir.

"Yang kurang untuk saat ini kebutuhan pascabanjir, seperti karbol, sapu, pel untuk warga bersihin rumah mereka," ujar Tirta.

Sementara, seorang pengungsi, Jamila (29) mengatakan, selimut di Posko Universitas Borobudur masih kurang.

"Kalau untuk makanan memang cukup, enggak kurang sama sekali."

"Tapi kalau mau tidur selimut masih kurang," ujar Jamila.

Jamila yang sudah mengungsi sejak kemarin pukul 16.00 WIB ini mengatakan, pengungsian baru dibuka kemarin siang.

Sementara banjir sudah memasuki rumahnya sejak pukul 03.00 WIB.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Tia Astuti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini