TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial, Juliari Batubara meninjau kawasan banjir di Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (03/01/2020).
Menteri Sosial juga menyalurkan bantuan logistik dan pakaian, termasuk untuk anak-anak dan orang dewasa.
Kedatangannya itu diakuinya karena mendapat informasi daerah yang membutuhkan bantuan.
"Tadi pagi saya melihat informasi yang memerintahkan untuk mengirim bantuan, sebentar lagi bantuan dari Kemensos datang," ujar Juliari Batubara di Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (03/01/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Juliari juga membagikan selimut dan perlengkapan keluarga lainnya untuk warga Ciledug.
"Bantuan logistik, makanan siap saji, ada selimut, ada perlengkapan anak-anak, family kids, akan kami drop di titik ini," jelasnya.
Ia berharap, bantuan tersebut bisa meringankan beban warga Ciledug yang terdampak banjir.
"Mudah-mudahan bisa meringankan saudara kita yang terkena banjir di daerah sini," ungkapnya.
Ia juga sudah memastikan bantuan yang disalurkan pada pengungsi banjir di wilayah lainnya tercukupi.
"Kemensos ini memastikan pengungsinya, memastikan bantuan cukup disalurkan untuk beberapa hari ke depan," katanya.
Juliari juga berharap wilayah Jabodetabek tidak lagi diguyur hujan deras seperti Selasa (31/12/2019) lalu.
"Semoga tidak turun lagi hujan yang begitu deras," imbuh Juliari.
Mengutip Kompas.com, Juliari Batubara meninjau satu per satu rumah warga Ciledug yang selama dua hari terakhir terisolasi akibat banjir.
Juliari juga mendatangi lokasi pengungsian warga yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug, Kota Tangerang.
Warga Ciledug, Een (35), menyampaikan keluh kesahnya tentang bantuan logistik bagi pengungsi banjir.
"Bantuan dari pemerintah telat terus, pak. Justru bantuan dari orang-orang yang lebih cepat," kata Een kepada Juliari.
Selain itu, Een juga menyampaikan terkait bantuan keperluan anak-anak, seperti selimut dan popok.
"Kalau pampers dari pemerintah itu empat. Tapi kalau bantuan dari orang-orang biasa itu bisa yang besar," ungkapnya.
Mendengar keluh kesah dari Een, menteri sosial ini lalu menjelaskan, bantuan dari pemerintah pasti akan datang, meskipun telat.
"Jadi memang telat, tapi pasti dapat bantuan," kata Juliari Batubara.
Meninjau Kampung Pulo
Sebelumnya, Menteri Sosial, Juliari Batubara, meninjau langsung lokasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
Dalam kunjungannya itu, Juliari mengimbau warga segera mengungsi, dan tidak bertahan di rumah.
Mengingat intensitas hujan yang masih diperkirakan tinggi, hingga beberapa hari ke depan.
"Kita ingin warga yang terjebak di dalam segera dievakuasi, jadi tidak ada lagi warga yang ngotot tinggal di tempat tinggalnya," ujar Juliari di Kampung Pulo, Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Masih bahaya, karena kita mengantisipasi curah hujan masih sangat tinggi beberapa hari kemudian," jelasnya.
Ia mengatakan, rombongannya itu juga membantu warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kita mengecek ke dalam ada beberapa yang masih bertahan, kita juga bantu agar mereka mengungsi ke tempat yang sudah disediakan," katanya.
Selain itu, Juliari juga meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait curah hujan.
"Kita harapkan informasi yang lebih akurat dari BMKG mengenai curah hujan ke depan," imbuhnya.
Juliari mengungkapkan, pihaknya telah memberi bantuan mencapai Rp 4 miliar kepada para pengungsi banjir.
"Kami juga sudah menyalurkan bantuan nilainya sudah Rp 4 miliar," ungkapnya.
Ia menegaskan, Kementerian Sosial siap untuk membantu kebutuhan warga yang terdampak banjir di Jakarta dan sekitarnya ini.
"Kita siap apabila diperlukan upaya untuk mem-backup warga yang terkena banjir," ujarnya.
Mengenai prioritas untuk proses evakuasi warga, ia menyebut balita dan lansia menjadi prioritas.
"Prioritas untuk dievakuasi, balita, lansia, perempuan," ungkapnya.
Menurutnya, untuk kebutuhan makanan bagi balita dan lainnya juga sudah disediakan di lokasi pengungsian.
"Tentunya makanan balita di beberapa titik kita drop, juga popok dan obat-obatan," jelas Juliari.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)