TRIBUNNEWS.COM - Banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020).
Puluhan ribu orang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan ikut tergenang. Operasional transportasi umum pun terganggu.
Listrik juga dipadamkan demi keselamatan warga.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, curah hujan mencapai 377 milimeter.
• Masih Liburan di Italia, Ruben Onsu Masih Peduli Korban Banjir Jakarta, Kirim Bantuan 1000 Makanan
Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini, Jakarta Timur, curah hujan tercatat 335 milimeter.
Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.
Penyebab banjir menurut Jokowi
Presiden Joko Widodo menilai, banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya disebabkan kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia, seperti membuang sampah sembarangan.
"Ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).