Anies Pilih Fokus Kerja
Banjir besar yang melanda sebagian wilayah Jakarta di awal tahun 2020 menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi warganya.
Tak hanya materi, banjir yang terjadi sejak 1 Januari lalu juga menimbulkan korban jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mencatat, jumlah korban jiwa akibat banjir besar yang melanda Jakarta di awal tahun 2020 ini mencapai 9 orang.
Bencana banjir ini pun menimbulkan sentimen negatif bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di jagat dunia maya.
Bahkan, sempat muncul tagar (#) di media sosial twitter yang mendesak Anies mundur dari jabatannya.
Pasalnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai tidak becus mengurus Jakarta sehingga banjir besar menerjang ibu kota sejak 1 Januari lalu.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengaku tak peduli dengan sentimen negatif itu.
Ia memilih fokus bekerja memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta pascabanjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Jadi ada percakapan dan ada kenyataan, saya fokus pada kenyataan. Saya fokus bekerja saja," ucapnya, Kamis (9/1/2020).
Guna memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta yang sempat lumpuh akibat banjir, Anies pun menyebut, dirinya mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki Pemprov DKI.
"Saya bekerja di Jakarta memastikan bahwa semua fasilitas kita, semua personalia kita, semua sumber daya kita, itu digunakan untuk memastikan Jakarta berfungsi lagi dengan cepat," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Meski demikian, sampai saat ini masalah sampah yang timbul pascabanjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta belum juga teratasi.
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan pun menyebut, pihaknya belum bisa maksimal menanganai sampah di wilayahnya lantaran masih ada beberapa lokasi di ibu kota yang terendam banjir.
"Secara umum wilayah Jakarta telah tertangani semua. Hanya daerah yang masih belum surut seperti di Semanan yang masih terus kami ditangani," kata Yogi.