Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase II Bundaran HI-Monas sudah dimulai.
Hal ini ditandai dengan telah dilakukannya pembangunan dinding gardu bawah tanah di kawasan tersebut.
"Yang jelas yang sudah jadi kami sudah mulai membuat dinding gardu bawah tanah di sana. Itu dulu yang dikerjakan," kata Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Baca: Respons Mahfud MD Sikapi Bantahan dan Niat Dirut Asabri Tempuh Jalur Hukum
Untuk menjalankan proyek pembangunan dinding bawah tanah tersebut, perlu dilakukan pemangkasan pohon pada bagian permukaannya.
Hal itu dimaksudkan agar alat berat bisa masuk untuk melakukan pengeboran.
Setidaknya, ada 92 pohon yang dipangkas.
Tapi pihak MRT sudah memenuhi tanggung jawabnya dengan mengganti jumlah pohon yang ditebang.
Penggantinya ada 920 pohon baru dengan rincian 800 pohon jenis Tabebuya dan 120 pohon cemara norfolk.
Baca: KBRI Moskow Berharap Pemerintah Daerah Konsisten Ikuti Festival Indonesia Setiap Tahun di Rusia
"Iya dipangkas yang kami buat dinding bawah tanah. Kan ada pohon. Dibersihkan dulu. Kalau tidak alat tidak bisa masuk. Kan itu juga di bawah tanah. Kami kupas dulu di bawahnya," kata dia.
Adapun pada fase II untuk pembangunan paket CP201 melingkupi jalur Bundaran HI-Monas, seluruhnya akan dibangun di bawah tanah.
Secara keseluruhan proyek MRT fase II rute Bundaran HI-Kota ditargetkan rampung pada 2024.
Bentang rute MRT fase II sepanjang 5,8 kilometer.
Rute ini akan dilengkapi 7 stasiun bawah tanah mulai dari Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota.
Pembangunan proyek MRT Jakarta fase II telah diawali dengan pembangunan gardu induk MRT di Monas.
Tahap ini masuk dalam pembangunan paket CP200. Nantinya, dinding diafragma turut dibangun untuk gardu tersebut.