TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid dan Istana Anak Yatim yang terletak di Desa Cikeas Udik, Nagrak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/2/2020), Ustaz Yusuf Mansyur dalam tauziahnya tak henti-hentinya mengajak masyarakat Bogor bersedekah dan mewujudkan kepedulian dan kemuliaan terhadap anak-anak yatim dan dhuafa.
Di atas lahan yang nantinya diperkirakan seluas 2 hektar ini, dibangun Masjid dan Istana Anak Yatim lengkap dengan fasilitas masjid modern, monumen Al Quran dan miniatur Kabah.
Digagas oleh Ketua Umum Yayasan Bhakti Suratto, Suratto Siswodihardjo, Istana Anak Yatim di Desa Cikeas ini, sangat berbeda dengan pondok pesantren atau yayasan rumah anak yatim pada umumnya.
"Di sini anak-anak yatim akan dididik jiwa kemandirian yang berakhlaqul karimah dengan fasilitas yang nyaman dan modern," kata Suratto.
Tokoh masyarakat Cikeas sekaligus pendiri Yayasan Bhakti Suratto ini, ingin menanamkan rasa kepedulian sesama, khususnya terhadap nasib masa depan anak-anak yatim yang kurang mampu.
”Kita perlu sedekah. Bagi anak yatim perhatian kita yang mampu akan memberikan harapan untuk masa depannya,” tegasnya dalam acara Tabliq Akbar dan Peletakan batu pertama pembangunan Istana Anak Yatim di Cikeas.
Pada kesempatan yang sama, Ustaz Yusuf Mansyur beserta Wakil Ketua Komisi V DPR RI Anton Sukartono Suratto, memimpin doa bersama warga sekitar untuk memanjatkan doa bagi korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Cidurian, Neglasari, Jasinga dan Desa Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Bencana alam yang menelan banyak korban jiwa, baik yang meninggal dunia maupun yang mengungsi, menarik keprihatinan semua pihak.
Doa bersama ditujukan untuk keselamatan semua masyarakat agar bencana tidak terjadi lagi.
“Kita berharap seluruh masyarakat yang menjadi korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Yusuf Mansyur dalam tauziahnya.
Bencana banjir dan tanah longsor ini tidak ada yang bisa memprediksi. Yusuf Mansyur berpesan agar semua pihak menjaga kelestarian alam dengan segala upaya.
“Kita merasa prihatin, musibah yang dialami saudara kita, khususnya di Bogor merupakan musibah bersama,” tegas ulama kondang ini dengan semangat kebersamaan.