TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siswi sebuah sekolah di Jakarta Timur akhirnya meninggal dunia setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2020) sore.
Siswi berusia 14 tahun itu sempat dilarikan dan dirawat di ICU RS Polri Kramat Jati selama dua hari.
Namun, nyawa tidak tertolong. Ia meninggal dunia pada Kamis lalu, pukul 16.15 WIB.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus itu:
Pendarahan
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, siswi itu meninggal dunia karena pendarahan dalam di tubuhnya.
“Patah di bagian dada dan panggulnya sehingga pendarahan dalam. (Dia) dirawat di ICU dua hari," kata Sumy, Kamis.
Jenazah siswi itu kemudian dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Depok, Jawa Barat. Jenazahnya tidak divisum.
Sekolah bantah terjadi bullying
Pihak sekolah membantah bahwa siswi tersebut pilih mengakhiri hidupnya lantaran menjadi korban bullying.
Bantahan itu muncul guna menepis anggapan sebagian warganet melalui dunia maya bahwa siswi itu bunuh diri karena tak kuat di-bully di sekolah.
"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah. Kalau kami fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun, kepala sekolah di sekolah itu, Jumat.
"Kami tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," imbuhnya.
Bangku dan kanopi
Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus itu. Dalam olah TKP, polisi menemukan kursi yang dipakai korban buat naik ke atas tembok lantai 4 sekolah.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga, sekolah, dan teman korban.
"Memang dari tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga, pihak sekolah, dan teman-teman dari korban. Nah ini dari hasil pemeriksaan ini peristiwa ini akan terang benderang, apa yang menjadi motifnya segala macam. Kami akan upayakan dari temuan," ujar Hery Purnomo, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, kemarin.
Sementara itu, Wakil Bidang Sarana-Prasarana dan Humas Sekolah, Misnetty, merupakan salah satu saksi ketika siswi itu melompat dari lantai 4.
Saat itu dirinya yang sedang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang jatuh.
"Kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan karena saya tidak melihat langsung. Lalu saya buka pintu dan keluar ada siswa yang terjatuh. Saat itu suasananya langsung ramai," kata Misnetty.
Berdasarkan keterangan dari saksi lain, dia menjelaskan, korban sebelum melompat terlihat berada di lantai empat gedung sekolah dan menginjakkan kakinya di kanopi.
Polisi selidiki motif
Hery Purnomo menyampaikan, setelah olah TKP digelar, polisi belum bisa tiba menyimpulkan soal motif yang mendorong siswi itu melompat dari gedung sekolahnya.
"Untuk motifnya kami masih melakukan pendalaman lagi. Kami masih melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang punya kaitan punya hubungan, baik pertemanan dan hubungan keluarga dengan korban," kata Hery.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Dugaan Terjadi Bullying Kini Mucul", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/18/07434351/siswi-tewas-usai-lompat-dari-lantai-4-sekolah-dugaan-terjadi-bullying?page=2.
Penulis : Vitorio Mantalean