Ia pun menyayangkan pernyataan Yasonna yang menyebut Tanjung Priok sarat akan kriminal dan kemiskinan.
"Bayangkan kalau pernyataan Pak Yasonna dilihat pengusaha, orang yang mau melamar kerja di Priok, pasti mereka pikir-pikir," ujarnya.
Salah seorang Koordinator aksi lain bernama Kemal Abubakar menganggap pernyataan dari Yasonna adalah bentuk pelecehan.
"Kami mendesak bapak menteri meminta maaf dalam 2x24 jam secara terbuka di hadapan media," kata Kemal.
Setelah sekitar tiga jam berunjuk rasa, 15 orang perwakilan massa aksi diizinkan masuk ke Gedung Kemenkumham untuk berdialog.
Namun, Kemal menyebut tidak ada dialog dan pihaknya hanya menyampaikan tuntutan.
"Kami tidak berhasil bertemu (dengan Yasonna)."
"Tidak ada dialog di dalam. Jadi kami beri target 2x24 jam untuk meminta maaf," ujarnya.
Sementara itu, data di BPS terkait indeks Kerawanan keamanan dan ketertiban wilayah DKI Jakarta 2019 terungkap.
Data BPS mengungkap bahwa Kelurahan Tanjung Priok 2019 berada di level lebih rendah dibanding Menteng.
Priok berada di angka 12,83 persen berbanding Menteng dengan angka 15,58 persen.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjakarta.com/Annas Furqon Hakim)