Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepulan asap membumbung tinggi di Wihara Dharma Bakti alias Klenteng Kim Tek Ie yang terletak di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (25/1/2019) petang.
Ratusan warga Tionghoa yang memadati lokasi, nampak memanjatkan doa dengan menggenggam tumpukan kertas warna kuning di tangan kiri dan sejumlah dupa berkelir merah di tangan kanan.
Baca: Total 6 Ribu Pengunjung Padati Wihara Tertua di Jakarta Sejak Malam Imlek
Mereka beribadah di klenteng untuk merayakan Imlek 2571 yang jatuh hari ini.
Dupa ukuran besar dibakar dan dijajarkan rapi pada bagian halaman Wihara.
Asapnya mengepul tinggi ke udara.
Ornamen khas Imlek yakni lampion-lampion berwarna merah menyala yang digantung di langit-langit atap Wihara, berputar pada porosnya.
Hal ini membuat suasana Wihara jadi tampak semakin meriah.
Para warga Tionghoa yang datang pun sebagian besar mengenakan pakaian berwarna senada.
Masuk ke bagian dalam Wihara, terdapat lilin ukuran jumbo yang dibariskan rapi.
Terdapat pula ruang-ruang yang disekat.
Tempat tersebut jadi lokasi para warga Tionghoa memanjatkan doa kepada leluhurnya.
Ada juga tungku api yang dimaksudkan sebagai tempat pembakaran kertas sembahyang.
Dijumpai di lokasi, pengurus Wihara Dharma Bakti Lucas Tjang menjelaskan tahun ini memiliki shio tikus logam.
Maknanya, tikus disebut sebagai binatang pekerja keras nan ulet dalam bekerja.
Baca: DKI Tanam Puluhan Ribu Pohon dan Jutaan Semak
Shio tikus logam juga bermakna membawa kesehatan dan kemakmuran.
"Tikus itu binatang pekerja keras, gesit dan ulet. Jadi tahun ini tanggalan jatuh ke tikus logam. Maknanya membawa kesehatan dan kemakmuran berlimpah bagi kita semua," ujarnya.