Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wartawan TribunJakarta.com mendapatkan penemuan menarik saat menyambangi beberapa tempat hiburan malam di gang Royal, RT 02/RW 13 Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2020) malam.
Di tempat prostitusi yang bernama Stand Bolang, dari hasil investigasi ditemukan rak berisi puluhan tisu yang masih dalam bungkus plastiknya.
Menariknya, bungkus tisu tersebut diberi label kertas bertuliskan nama-nama wanita yang diduga biasa melayani tamu di bilik-bilik kamar Stand Bolang.
Seperti apa yang saya lihat, beberapa nama wanita tercantum di puluhan tempat tisu itu, seperti Meliza, Putri, Silvi, dan Lilis.
Di dekat rak tersebut, ada juga sebuah kardus yang di dalamnya terdapat dua buah buku catatan dengan judul sampul "Kamar".
Ketika dilihat, di dalam buku itu berisi berisi catatan transaksi diduga wanita penghibur yang bekerja di tempat hiburan tersebut.
Sesuai dengan nama di tisu, Meliza, Putri, Silvi, dan Lilis juga tercatat di buku tersebut.
Nama-nama dalam buku itu tercatat dengan tanggal bekerja mereka dan coretan jumlah tamu yang mereka layani dalam sehari.
Nyatanya, seperti tertulis di buku itu, sebelum ada penggerebekan dan penyegelan Rabu malam, para wanita ini sempat melayani pelanggan.
Tercatat pada tanggal 29 Januari 2020 seorang wanita bernama Atun sempat melayani satu pria.
• Membongkar Kamar Rp 30 Ribu Tempat PSK Layani Tamu di Gang Royal, Ada Pintu Rahasianya
• BREAKING NEWS - Razia Diduga Bocor, Lokalisasi Gang Royal Sepi Penghuni saat Didatangi Petugas
Adapun dalam razia Rabu malam, petugas Satpol PP dan polisi merazia 25 tempat hiburan malam di Gang Royal.
Karena razia diduga bocor, petugas tak mendapati adanya wanita penghibur maupun tamu yang ada di dalam kamar.
Alhasil, petugas hanya bisa mengamankan beberapa krat minuman keras.
Kabagops Polres Metro Jakarta Utara AKBP Sucipto mengatakan, razia ini diduga bocor sehingga para pemilik serta pekerja di dalam puluhan tempat hiburan itu sudah pergi sebelum petugas datang.
"Setelah kita melakukan kegiatan operasi ternyata hasilnya hanya beberapa minuman keras saja yang bisa diamankan. Dan seluruh kafe sudah dalam kondisi tutup, ditinggalkan penghuni, dan pintunya digembok," kata Sucipto seusai penggerebekan.
Sucipto mengatakan, razia ini dilakukan guna menindaklanjuti kasus prostitusi anak di bawah umur yang sebelumnya sempat ditemukan di gang Royal.
Ke depan, petugas akan kembali dikerahkan untuk melakukan pengawasan dan penertiban lanjutan.
"Karenanya kita lakukan operasi ternyata sudah bocor di awal. Kita akan tetap lanjutkan," ucap Sucipto.