TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menembak mati Heriyanto (46), spesialis pencuri sepeda motor yang telah beraksi sebanyak 51 kali dalam kurun waktu 4 bulan.
Guna menghilangkan kecurigaan masyarakat, ia menggunakan jaket ojek online sebagai kamuflase.
"Jadi sebelum pelaku lakukan aksi akan amati komplek sasaran, dia gunakan jaket ojol jadi masyarakat setempat tidak curiga," kata Arsya di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (4/2/2020).
Selain menyurvei lokasi, sadar akan banyaknya CCTV, maka dalam setiap beraksi kelompok ini juga kerap mengenakan penutup wajah.
"Modus tersangka melakukan kejahatan menyamar dengan menggunakan jaket ojek online dan terkadang menggunakan masker untuk menutup wajahnya dari CCTV," kata Arsya.
Ditangkap Saat Akan Beraksi
Arsya menjelaskan, Heriyanto dan kedua rekannya yakni Andiyanto (31) dan JR (28) dibekuk di kawasan Semeru, Grogol, dini hari tadi.
Heriyanto tewas ditembak lantaran berusaha menyerang petugas dengan pistol rakitannya. Sedangkan kedua rekannya dilumpuhkan di bagian kaki.
"Ditangkap dini hari tadi, diduga mereka itu akan kembali beraksi," kata Arsya.
Arsya menuturkan, dalam kasus ini pihaknya masih memburu tersangka lain, termasuk Ibrahim yang juga ketua sindikat curanmor lawan kelompok Heriyanto, dimana keduanya sempat saling menodongkan pistol rakitan di kawasan Jelambar karena berebut lahan curian.
"Total sementara pelaku berjumlah lima orang dengan tiga pelaku eksekutor dan dua orang penadah. Kita juga masih memburu pelaku IH dan TK," kata dia.
Terungkapnya kasus ini berawal dari rekaman CCTV yang terpasang di depan toko buah depan lokasi kejadian saling todong pistol antara pelaku Heriyanto dan Ibrahim.
Video itu pun kemudian viral kendati hampir sebulan setelah kejadian atau baru viral pada Jumat (31/2/2020).rvei lokasi, sadar akan banyaknya CCTV, maka dalam setiap beraksi kelompok ini juga kerap mengenakan penutup wajah.
"Modus tersangka melakukan kejahatan menyamar dengan menggunakan jaket ojek online dan terkadang menggunakan masker untuk menutup wajahnya dari CCTV," kata Arsya.
• Dua Penjahat Saling Todong Pistol di Jelambar Dipicu Berebut Lahan Operasi Curanmor
• Jelang Liga 1 2020, Persija Jakarta ke Piala Gubernur Jatim, Persib Bandung ke Solo
Ditangkap Saat Akan Beraksi
Arsya menjelaskan, Heriyanto dan kedua rekannya yakni Andiyanto (31) dan JR (28) dibekuk di kawasan Semeru, Grogol, dini hari tadi.
Heriyanto tewas ditembak lantaran berusaha menyerang petugas dengan pistol rakitannya. Sedangkan kedua rekannya dilumpuhkan di bagian kaki.
"Ditangkap dini hari tadi, diduga mereka itu akan kembali beraksi," kata Arsya.
Arsya menuturkan, dalam kasus ini pihaknya masih memburu tersangka lain, termasuk Ibrahim yang juga ketua sindikat curanmor lawan kelompok Heriyanto, dimana keduanya sempat saling menodongkan pistol rakitan di kawasan Jelambar karena berebut lahan curian.
"Total sementara pelaku berjumlah lima orang dengan tiga pelaku eksekutor dan dua orang penadah. Kita juga masih memburu pelaku IH dan TK," kata dia.
Terungkapnya kasus ini berawal dari rekaman CCTV yang terpasang di depan toko buah depan lokasi kejadian saling todong pistol antara pelaku Heriyanto dan Ibrahim.
Video itu pun kemudian viral kendati hampir sebulan setelah kejadian atau baru viral pada Jumat (31/1/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kelompok Curanmor Bersenjata Api di Jelambar, Manfaatkan Jaket Ojol Setiap Beraksi