TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui ada 191 pohon besar yang terpaksa ditebang akibat proyek revitalisasi di sisi selatan Monas, Jakarta Pusat.
Ucapan Saefullah sekaligus meralat pernyataannya beberapa waktu lalu, bahwa DKI tidak menebang pohon, tapi hanya memindahkan 85 pohon ke sisi lain Monas.
“Ternyata saat kami rapatkan ada 191 pohon (yang ditebang)."
• KRONOLOGI 10 Lansia Bekasi Jadi Korban Hipnotis, Dijanjikan Syuting Lalu Disuruh Lepaskan Perhiasan
Saefullah mengatakan, berdasarkan aturan yang berlaku, satu pohon yang terkena proyek pemerintah wajib diganti dengan tiga pohon.
Berbeda bila proyek dikerjakan atas nama masyarakat, satu pohon yang ditebang harus diganti dengan 10 pohon baru.
• Komisi B DPRD DKI Nilai Jalur Sepeda Berharga Puluhan Miliar Sia-sia dan Jadi Beban Dishub
Meski demikian, Saefullah mengamini tetap ada 85 pohon berukuran kecil dan sedang di sisi selatan yang dipindah petugas.
Rinciannya, 55 pohon dipindahkan ke sisi barat, dan sisanya 30 pohon ke sisi timur.
“Sekarang sedang dikerjakan per Hari Minggu (2/2/2020) sore sudah ada 300 lebih di kawasan Monas dan sekitarnya sebagai pohon pengganti."
• 10 Lansia di Bekasi Diduga Dihipnotis Pakai Asap Rokok, Ini Ciri-ciri Pelaku
"Jadi nebang pohon itu bukan pohon di surga, ini pohon di dunia, kalau ditebang harus diganti,” katanya.
Pada Jumat (24/1/2020) lalu, Saefullah sempat menjelaskan awalnya disebutkan pembangunan ini mengorbankan 190 pohon di sisi selatan.
Namun saat didata kembali, ada 85 pohon yang dipindahkan, bukan ditebang.
• Mengaku Terbawa Situasi di Media Sosial, Penghina Wali Kota Surabaya: Maafkan Saya Bunda Risma
“Sekarang pohon itu kami tanam di sisi barat ada 55 pohon dan 30 pohon di sisi timur,” papar Saefullah saat itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengganti tiga kali lipat dari 191 pohon yang ditebang akibat proyek revitalisasi di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Namun, hingga Senin (3/2/2020) petang, hanya ada delapan pohon baru yang ditanam Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, selaku Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang menangani proyek tersebut.
• Cuma 2 Wakil Warga Hadiri Sidang Class Action Banjir Jakarta, Azas Tigor Bilang 3 Lagi Diintimidasi
“Untuk jenis pohon yang datang itu baru pohon pule."
"Tapi apakah semuanya jenis pule yang akan ditanam, saya belum mendapat informasinya,” kata Kepala Seksi Pelayanan Informasi UPK Monas pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Irfal Guci, Selasa (4/2/2020).
Irfal mengatakan, jenis 191 batang pohon yang ditebang itu beragam, misalnya pohon jati, mahoni, trembesi, sawit, dan beberapa jenis pohon berbuah lainnya.
• Dalam Waktu Dekat Persija Bakal Kenalkan Pemain Baru Lagi, Osvaldo Haay?
Selain menebang pohon itu, pelaksana proyek juga memindahkan 85 pohon ukuran kecil ke sisi barat dan timur kawasan Monas.
Pohon-pohon itu dipindahkan karena ukurannya memungkinkan dengan panjang 1-2 meter dan diameter batang 15-20 sentimeter.
“Sementara pohon yang ditebang artinya tidak memungkinkan untuk dipindahkan karena besar (ukurannya) atau karena persoalan akar atau faktor lainnya. Seperti pohon sawit,” jelas Irfal.
• 600 WNI Mantan ISIS Bakal Dipulangkan, Polri akan Lakukan Langkah-langkah Ini
Meski jumlah pohon yang ditebang diganti hingga tiga kali lipat, Irfal belum mengetahui lokasi pohon-pohon itu akan ditanam.
Tapi, dia memastikan lokasinya berada di dalam kawasan Monas.
“Penggantiannya kan tiga kali lipat dari 191 pohon, berarti masih ada jatahnya."
• lsuzu Panther Menanti Ajal, Produsen Sebut Aturan Ini Jadi Salah Satu Alasannya
"Di mananya belum disepakati, dan kami belum tahu, tapi tetap di Monas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengklaim ruang terbuka hijau (RTH) di Kawasan Medan Merdeka atau di sekitar Monumen Nasional (Monas), bakal lebih banyak ketimbang aturan yang dikeluarkan Presiden.
Rencananya, jumlah RTH di wilayah jantung kota DKI Jakarta itu mencapai 64 persen.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, berdasarkan aturan sebelumnya, RTH di sana sekitar 53 persen.
• BREAKING NEWS Hari Ini Luthfi Alfiandi Divonis, Langsung Bebas Jika Putusan Sesuai Tuntutan Jaksa
Aturan yang dimaksud berupa Keputusan Presiden Nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.
“Lalu turunan dari Keppres itu adalah Pergub DKI dan ruang terbukanya menjadi 56 persen."
"Tapi hasil sayembara bisa menjadi 64 persen jumlah RTH-nya,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Kamis (30/1/2020).
• Jokowi Baru Tahu Soedirman Wafat karena TBC, Jenderal Besar Pernah Gerilya dengan Satu Paru-paru
Meski dimodifikasi dengan pembangunan plaza dan kolam sebesar lapangan sepak bola, Saefullah yakin proyeknya tidak menyalahi Keppres.
Dia berdalih, seluruh pintu di Kawasan Monas juga tidak dibongkar.
“Sayembara ini anggarannya melekat di UPK Monas."
• KURANG Kasih Sayang Orang Tua, Siswi SMP Bikin Prank Mengaku Diculik, 10 Menit Dibongkar Polisi
"Jadi teman-teman di UPK Monas yang eksekusi proses sayembara dan itu sudah dilakukan,” jelasnya.
“Dalam proses sayembara ini, stakeholder yang terkait banyak sekali unsur-unsurnya."
"Itu dilibatkan oleh panitia sayembara. Salah satunya, yang dilibatkan adalah unsur dari Kementerian Sekretariat Negara,” bebernya.
• LUAR Biasa! Cristiano Ronaldo Jadi Orang Pertama yang Punya 200 Juta Pengikut di Instagram
Saefullah sebelumnya mengaku ada modifikasi dalam proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Namun, mantan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat itu mengklaim proyeknya masih sesuai Keputusan Presiden 25/1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.
“Modifikasinya ada amfiteater (plaza) dan di sini nanti ada semacam tempat duduk seperti tribun,” kata Saefullah, Rabu (29/1/2020).
• Selain Tak Kantongi Izin, Pemprov DKI Juga Modifikasi Hasil Sayembara Desain Revitalisasi Monas
Saefullah mengatakan, amfiteater nantinya dapat digunakan oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, bila ingin mengadakan kegiatan resmi seperti upacara.
Nantinya Monas dijadikan latar belakang saat upacara, sehingga bisa membangkitkan semangat patriot dalam menjalankan tugasnya melayani masyarakat.
“Saat ini kami hanya mengerjakan yang sisi selatan, yang lain tidak ada perubahan, dan desain sisi selatan sudah kami laporkan kepada Komisi Pengarah,” tutur Saefullah.
• FOTO-FOTO Proyek Revitalisasi Monas yang Pengerjaannya Dihentikan Mulai Hari Ini
Saefullah juga menjelaskan alasan DKI ‘getol’ mengerjakan proyek revitalisasi Monas.
Kata dia, proyek tersebut harus diakselerasi pemerintah daerah agar dapat digunakan sesuai fungsinya.
“Karena ada rencana akselerasi makanya harus selesai, karena kami ngejar fungsinya biar dapat digunakan,” terangnya.
• Erick Thohir: Mungkin Saya Cuma Menjabat Setahun, yang Goyang dan Suruh Mundur Banyak
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto menambahkan, pihaknya hanya menyiapkan Detail Engineering Design (DED) soal revitalisasi sisi selatan Monas.
Hal itu dilakukan karena mengukur kemampuannya dalam menggarap sisi selatan Monas.
“Yang DED untuk selatan saja, sementara yang lainnya nanti,” ujar Heru.
• KETUA DPRD DKI Bilang Pemprov DKI Bohongi Publik Soal Proyek Revitalisasi Monas, Ini Buktinya
Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh mengatakan, selain membangun plaza, pihaknya juga akan membangun kolam air dengan luas seperti lapangan sepak bola.
“Nanti juga ada kolam air luasannya sekitar 97x40 meter, ya seperti lapangan sepak bola,” ujar Muhidin.
Menurut dia, nantinya di bawah air akan dipasangi lampu sorot warna-warni yang mengarah ke Tugu Monas.
• KETUA DPRD Ancam Laporkan Pemprov DKI ke Polisi Atau KPK Jika Revitalisasi Monas Tetap Dilanjutkan
Bahkan ,di setiap sisi kiri dan kanan kolam terdapat lampu untuk mempercantik lokasi bersejarah tersebut.
“Untuk progress pembangunannya sampai kemarin sudah hampir 90 persen,” ucapnya
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Sempat Bilang Cuma Dipindahkan, Sekda DKI Akhirnya Akui 191 Pohon Besar di Monas Ditebang