News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Mayat Dibakar di Mobil

FAKTA Istri Kedua Bunuh Suami & Anak Tiri di Jaksel: Sewa 2 Eksekutor dan Minta Bantuan Dukun Santet

Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka kasus pembunuhan, Aulia Kesuma. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Aulia Kesuma pada 23 Agustus 2019 lalu memasuki babak baru.

Eksekutor pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan akhirnya mengungkapkan alasan kenapa dirinya menerima tawaran Aulia Kesuma untuk membunuh.

Sugeng, satu dari dua eksekutor bayaran Aulia mengaku dijanjikan uang sebesar Rp 10 juta.

Namun uang itu bukan upah untuk membunuh suami dan anak tiri Aulia, melainkan bayaran untuk membersihkan gudang.

Pernyataan Sugeng itu sekaligus menepis kabar yang menyebut jika dirinya dijanjikan uang sebesar Rp 500 juta.

"Saya enggak pernah dijanjikan uang segitu (Rp 500 juta)," kata Sugeng, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (7/2/2020).

"Saya cuma dijanjikan Rp 10 juta buat bersihkan gudang. Enggak ada Rp 500 juta," jelasnya.

Eksekutor Merasa Ditipu

Sementara itu, Sugeng dan eksekutor lainnya yakni Agus, mengatakan, awalnya tak mengetahui niat dari Aulia untuk membunuh suami dan anak tirinya.

Agus juga merasa ditipu oleh seorang dukun bernama Aki, orang yang mengenalkannya kepada Aulia Kesuma.

Menurut Agus, dirinya dihubungi oleh Aulia Kesuma untuk datang ke Jakarta.

Dua eksekutor pembunuh ayah dan anak, Agus (kanan) dan Sugeng, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Kamis (6/2/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Kedatangannya itu untuk bekerja sebagai pembersih gudang di rumah Aulia.

Namun, setelah Agus dan Sugeng tiba di Jakarta, mereka justru diminta untuk membunuh suami dan anak tiri Aulia.

"Saya dijanjikan kerja itu kan kerja bersih gudang, bukan pembunuhan," kata Agus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020), dikutip dari TribunJakarta.com.

"Kalau pembunuhan saya enggak mau," jelasnya.

Ia mengaku, dirinya dan Sugeng sempat menolak saat ditawari oleh Aulia.

Namun, Aulia Kesuma menyuruh anak kandungnya, untuk membawa keduanya bertemu dukun bernama Aki, ke wilayah Jakarta.

Ketika mereka bertemu Aki, Agus dan Sugeng mengaku merasa telah dihipnotis.

Hal itu membuat Agus dan Sugeng yang semula tak mau jadi menuruti permintaan Aulia.

Berencana Gunakan Santet

Sebelum menyewa eksekutor, Aulia menyewa dukun untuk membunuh suami dan anak tirinya dengan cara menyantet.

Menurut dakwaan jaksa, Aulia berniat membunuh, karena suaminya tak memenuhi permintaan untuk menjual rumah.

"Saksi Aulia Kesuma menceritakan masalah utangnya dan meminta jasa saksi Karsini alias Tini, yang dahulu pernah bekerja sebagai pembantu infal, agar mencarikan dukun untuk menyantet korban Edi Candra supaya meninggal dunia," kata jaksa Sigit Hendradi, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (7/2/2020).

Ketiga tersangka yakni mantan pembantu Aulia Kesuma (AK) yang bernama Karsini alias TN, suami Karsini yang bernama Rodi, dan Supriyanto alias AP. (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Tini lalu mengenalkan Aulia Kesuma dengan suaminya, Rody Syaputra Jaya alias Rody yang akan mencarikan dukun.

Rody meminta uang Rp 45 juta sebagai biaya ritual santet dan imbalan dirinya.

Tanpa berpikir panjang, Aulia langsung memenuhi permintaan Rody.

Lalu, Rody mengajak Supriyanto alias Alpat mencari dukun santet di Parangtritis, Yogyakarta.

Namun, ritual santet sang dukun tersebut tidak berhasil.

Rody pun menyarankan Aulia Kesuma untuk membunuh suaminya dengan cara menembak.

"Cara itu gagal lagi karena suami jarang keluar rumah," ujar jaksa.

Dukun santet ketiga yang disewa Aulia adalah Mbah Borobudur, tapi lagi-lagi tak berhasil.

Aulia kemudian mencari dukun santet lainnya dengan bantuan asisten rumah tangganya bernama Teti.

Teti mengenalkan Aulia dengan dukun Aki.

Namun, Aki tidak menyanggupi permintaan Aulia untuk menyantet hingga tewas namun ia menyarankan untuk menyewa pembunuh bayaran.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Siti Nawiroh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini