News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wedding Organizer Bodong

Jumlah Korban WO Bodong Bertambah Jadi 60 Orang, Total Kerugian Ditaksir Rp 2,5 M Lebih

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran Polres Metro Depok memamerkan sejumlah barang bukti yang diperoleh hasil penggeledahan kantor wedding organizer bodong Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).(KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Korban penipuan wedding organizer (WO) Pandamanda masih terus berdatangan ke posko aduan di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (8/2/2020).

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, hingga siang hari ini sudah ada delapan calon korban lagi yang melapor ke pihaknya.

“Iya kami sampaikan korban masih berbondong-bondong datang ke Posko, sampai siang ini juga total sudah ada delapan calon korban lagi yang melapor,” kata Azis di Polres Metro Depok.

Jika ditotalkan dengan data terakhir yang disampaikan, maka sudah ada sekiranya 60 orang korban yang melaporkan penipuan yang dialaminya ke Polres Metro Depok.

“Total terakhir 44 orang yang mengadu kemarin, sekarang sudah 60 orang ya,” tambahnya.

Sebelumnya juga diwartakan, korban yang berdatangan tak hanya dari pasangan calon pengantin yang hendak menikah, melainkan juga dari pihak vendor yang ikut ditipu oleh Anwar Said pemilik WO Pandamanda.

Azis berujar para korban yang datang juga menyerahkan barang bukti berupa kwitansi pembayaran antara pihaknya dengan WO Pandamanda.

“Keterangan dari tersangka ini berbeda, namun para korban yang datang juga sudah membawa barang buktinya ya berupa kwitansi pembayaran dan yang lainnya,” pungkasnya.

Total kerugian bisa mencapai Rp 2,5 miliar lebih

Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah meminta keterangan Anwar Said, pemilik wedding organizer Padamanda yang juga tersangka kasus penipuan saat rilis kasus di Polres Metro Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Azis Andriansyah mengatakan, total kerugian yang dialami puluhan korban wedding organizer (WO) Pandamanda berpotensi terus bertambah.

Dalam berita sebelumnya, Azis menyebut total kerugian sementara yang dialami seluruh korban mencapai sekiranya Rp 2,5 miliar.

"Iya, nilai kerugian juga berpotensi bertambah ya," kata Azis di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (8/2/2020).

Azis menjelaskan, potensi nilai kerugian bertambah seiring dengan jumlah korban yang juga terus bertambah dan berdatangan ke Polres Metro Depok.

Cerita korban penipuan WO Pandamanda

Isnaini adalah salah satu korban dari kasus dugaan penipuan dengan tersangka AS selaku pemilik dari Wedding Organizer (WO) bodong Pandamanda.

Di hari pernikahannya pada tanggal 2 Februari 2020 beberapa hari yang lalu dirinya harus menahan malu terhadap ratusan tamu undangan yang telah datang.

Pada wartawan, Isnaini mengatakan acara pernikahannya yang berlangsung di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, berlangsung seadanya dan serba dipaksakan.

Siang harinya sebelum acara pernikahan yang berlangsung pukul 19.00 WIB, pihak gedung tempat pernikahannya sudah berulang kali menghubunginya.

“Dari pukul 14.00 WIB siang orang gedung itu sudah nanyain. Mana dekornya, kateringnya gimana, sampai pukul 16.00 WIB itu nggak ada,” tutur Isnaini pada wartawan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Selasa (4/2/2020).

Beruntung, pihak gedung penyelenggara pernikahannya berniat baik dengan memberikan dekorisasi dan janur pernikahan bekas acara pernikahan sebelumnya.

“Untungnya dekornya itu dibantu sama pengelola gedung. Dibantu sama mereka dan janurnya itu bekas orang yang duluan nikah. Terus janurnya itu enggak ada namanya. Untungnya juga pas akadnya itu dibantu sama pengelola masjid kami koordinasi dengan pengelola gedung buat handle akad,” bebernya.

Ketika proses akad berlangsung, Isnaini mengaku tidak ada satu pun tim dari WO Bodong Pandamanda yang hadir.

Waktu pun terus berjalan, hingga pukul 18.00 WIB belum juga ada katering hingga dekorasi yang dijanjikan, sementara resepsi pernikahan akan berlangsung satu jam lagi.

Lantaran belum ada katering dan dekor, Isnaini berujar dirinya terpaksa mengulur waktu hingga pukul 19.30 WIB meskipun tamu sudah undangan sudah datang membludak.

“Meja masih kosong katering enggak ada, sampai kami ulur waktu kan Pukul 19.30 WIB karena mulainya itu pukul 19.00 WIB,” kata Isnaini.

Dengan berat hati, acara pernikahan Isnaini pun terpaksa dilanjutkan dengan banyak kekurangan.

“Sampai acara bubar jam 21.30 WIB itu enggak ada juga. Cuma datang dua termos nasi dan dari sebelum akad, diteleponin si Anwar ini ownernya itu enggak diangkat sama sekali,” tutur Isnaini.

Selesai acara, Isnaini dengan keluarganya pun langsung mendatangi kantor WO bodong Pandamanda di Jalam Pramuka Raya, Pancoran Mas, Kota Depok.

Setibanya disana, Anwar Said (32) pemilik WO bodong Pandamanda yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka baru saja terbangun dari tidur lelapnya.

“Langsung setelah acara kami langsung datangi dan ada orangnya dia lagi bangun tidur. Sedangkan dia sudah mempermalukan saya dan keluarga saya didepan orang banyak,” kata Isnaini.

Isnaini mengatakan, seperti tanpa dosa Anwar malah bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Isnaini dan keluarganya.

“Dan seenaknya dia bilang ada apa ya, seperti tanpa dosa. Kami langsung laporan, dan langsung dipanggil dan langsung diamanin hari Senin (3/2/2020) dini hari pukul 13.00 WIB,” pungkasnya.

Korban merasa curiga sejak awal

Mulanya, RM bersama calon suaminya, CD tak mengetahui perihal pemberitaan yang beredar terkait WO Pandamanda.

Ia justru mengetahui pemberitaan tersebut belum lama ini melalui link berita yang diberikan oleh saudaranya.

Mencoba mencari pembenaran, di awal membaca berita, RM sempat tak ingin percaya.

Namun setelah melihat foto Anwar Said selaku pemilik WO bodong memakai baju tahanan, tubuhnya langsung gemetar.

"Saya tahu itu justru baru kemarin. Pas tahu tertipu, langsung nangis, tangan gemetar dan langsung bilang sama calon saya," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (6/2/2020).

Sebelum kasus itu terungkap, RM mengatakan sudah menaruh keraguan pada WO Pandamanda.

Namun, keraguan tersebut berusaha ia tepis dengan pikiran yang positif.

"Sebenarnya dari awal saya sudah ada kecurigaan. Soalnya melihat dari pihak WO yang balas pesannya responsif banget. Kan saya nikah di bulan Juli tahun ini. Tapi waktu itu sudah chat dengan WO nya sekitar bulan November tahun lalu," jelasnya.

"Mas apa paketannya masih ada?" ujar RM kala itu.

"Ya masih ada. Kalau mau kita ketemuan di Citos aja," jawab WO Pandamanda.

"Jadi dari pas di situ, saya sudah agak curiga. Selain balas cepat, diajak ketemuannya di luar juga. Untuk memastikam akhirnya saya jawab ketemuan di kantor aja dan diiyakan Makanya kecurigaan saya sempat berkurang," ungkapnya.

Akhirnya pada Sabtu (23/11/2019) selepas maghrib, RM dan CD bertemu dengan Anwar di kantornya yang berada di Depok.

Di awal pertemuannya, RM mengatakan Anwar sebagai sosok yang ramah dan baik. Sehingga kecurigaan pada Anwar tak terbersit lagi pada pertemuan pertama.

"Pas di sana ngobrol-ngobrol segala macam. Dia (Anwar) orangnya baik dan ramah. Dia ngejelasin promo tuh di situ. Mulai dari free foto, cincin, undangan dan segala macam. Sampai puncaknya dia nawarin bonus lain kalau saya mau bayar DP 50%," jelas RM.

"Mas promonya sampai kapan?" sahut RM memotong pembicaraan.

"Ini sampai Minggu aja mbak," sahut Anwar.

"Saya cuma di kasih space waktu 1 hari aja, sempat bimbang tuh di situ. Akhirnya saya transfer juga ke rekening BCA nya Anwar langsung sebesar Rp 23 juta dari paket yang saya ikut sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya saya fotoin buktinya, karena saya TF via ATM," jelasnya.

"Bismillah ya mas, semoga lancar," ujar RM di keterangan foto bukti struk DP.

"Ih baru mau aku tanya. Semoga lancar ya mbak," balas Anwar cepat.

"Mas kalau ada apa-apa kasih tahu saya ya," sahut RM.

"Nah dari situ saya jarang kontakan lagi. Sebab kan saya mikirnya nikahnya masih bulan Juli ya. Jadi jarang banget kontak Anwar dan dia juga enggak kasih kabar apa-apa ke saya," katanya. (TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini