Dikatakan Ade Saeful Bahri, guru tersebut ahli di bidang biologi dan geografi.
"Ya, tapi itu kekurangannya, emosian, terkenal suka marah-marah."
"Kami juga kadang ngeri kalau guru itu lagi keluar emosinya," jelas Ade Saeful Bahri.
Menurut Ade, saat ini pihak sekolah sudah memberikan sanksi kepada oknum guru yang bersangkutan.
Sanksi tersebut berupa nonjob dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
“Sudah dinonjobkan, sekarang jadi guru biasa. Hari ini juga tidak boleh ngajar dulu, bebas tugaskan dulu."
"Tapi kalau dipecat sebagai ASN-nya kita tidak berwenang."
"Biar instansi yang memiliki kewenangan yang memutuskan," tegas Ade Saeful Bahri.
Berawal dari terlambat ke sekolah
Peristiwa guru yang memukuli siswa itu terjadi Selasa (11/2/2020) lalu.
Saat itu ada 172 murid yang terlambat ke sekolah. Rata-rata yang terlambat adalah siswa-siswi kelas 12.
"Itu yang terlambat saat itu 172 murid. Padahal biasanya yang terlambat hanya 20 orangan," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 12 Kota Bekasi, Irna Tiqoh, di Kranji, Bekasi, Rabu kemarin.
Jam masuk di SMAN 12 adalah pukul 06.45 WIB dan telah diberi kelonggaran 15 menit.
Banyaknya murid yang terlambat itu lantaran pintu masuk yang biasanya lewat gerbang belakang tidak dibuka lagi.